Harga Anjlok 2% Lebih, Prospek Nikel Madesu?
Jakarta, CNBC Indonesia - Aksi ambil untung investor membuat harga nikel terkoreksi 2% lebih pada perdagangan hari ini. Lantas bagaimana prospeknya?
Pada Selasa (7/6/2022) pukul 16.00 WIB harga nikel dunia tercatat US$ 28.875/ton, anjlok 2,78% dibandingkan dengan harga penutupan kemarin.
Aksi ambil cuan para investor terjadi setelah harga nikel dunia menguat 11,87% secara point-to-point dalam tujuh hari perdagangan terakhir. Tren positif harga nikel didukung oleh pembukaan kembali Shanghai dan Beijing meningkatkan harapan akan kembalinya permintaan.
China sendiri adalah konsumen terbesar nikel sebesar 1,31 juta ton pada 2020, mengacu data Statista. Sehingga permintaan dari China memiliki pengaruh terhadap laju harga nikel.
Sementara itu, permintaan nikel global diperkirakan meningkat menjadi 3,02 juta ton pada 2022 dari 2,78 juta ton pada 2021, menurut International Nickel Study Group (INSG). Permintaan akan ditopang oleh perluasan produksi baterai global untuk memasok kendaraan listrik beberapa tahun mendatang.
Sementara dalam jangka pendek pertumbuhan produksi global akan terkendala oleh larangan ekspor bijih nikel Indonesia yang membatasi pengiriman ke China, pengolah terbesar nikel.
Fitch Solution pun memberikan proyeksi rata-rata harga nikel dunia pada 2022 di US$ 27.500/ton. Melonjak 49% dibandingkan rerata harga tahun 2021 yakni US$ 18.466/ton.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/vap)