
Tembaga Bakal Berjaya Pekan Ini, Bisa Balik ke US$ 10.000/Ton

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tembaga dunia diramal akan kembali ke level US$ 10.000 pekan ini. Namun lajunya masih tertahan oleh dolar AS yang kian mahal.
Pada Selasa (7/6/2022) pukul 11.20 WIB harga tembaga tercatat US$ 9.683,5/ton, turun 0,61% dibandingkan harga penutupan kemarin.
Dollar Index (yang mengukur greenback terhadap mata uang utama) telah menguat selama 3 hari beruntun. Saat ini posisinya di 102,61, naik 0,17% dibanding posisi kemarin.
Tren naik dolar AS menekan tembaga. Sebab tembaga dibanderol dengan greenback menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lain, sehingga permintaan akan terkikis. Permintaan turun, harga mengikuti.
Kenaikan dolar jelang rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) pada 10 Juni mendatang yang diperkirakan masih panas. Konsensus Reuters memproyeksikan inflasi AS pada bulan Mei akan bertahan di 8,3%year-on-year/yoy, sama seperti bulan April.
Meski saat ini harga tembaga tertekan, analis pasar Reuters Wang Tao memperkirakan harga tembaga mampu menembus level US$ 10.000 pekan ini.
"Tembaga LME dapat menguji resisten di US$ 9.892/ton minggu ini, penembusan di atas yang dapat mendorong kenaikan ke US$ 10.117/ton," tulis Wang dalam risetnya.
"Pembentukan kepala-dan-bahu terbalik antara 4 Mei dan 31 Mei menunjukkan target US$ 9.892/ton. Kenaikan saat ini tampaknya melawan tren turun dari US$ 10.845/ton," tambahnya.
Jika kemudian harga tembaga terus turun dan tembus ke bawah level support di US$$ 9.666/ton, Wang memperkirakan harga logam merah bisa ke US$ 9.555/ton.
![]() |
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dolar Terlalu Perkasa, Tembaga Merana