Rupiah Tertekan, Dolar AS Nanjak Terus!

Annisa Aflaha, CNBC Indonesia
07 June 2022 11:19
FILE PHOTO: A U.S. five dollar note is seen in this illustration photo June 1, 2017.     REUTERS/Thomas White/Illustration/File Photo
Foto: Foto Ilustrasi mata uang Dolar. REUTERS/Thomas White/Illustration/File Photo

Jakarta, CNBC Indonesia - Kurs rupiah sempat bergerak stagnan sebelum akhirnya terkoreksi terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hingga di pertengahan hari ini, Selasa (7/6). Performa dolar AS memang sedang di atas angin, tidak heran jika rupiah pun terkoreksi selama hampir dua hari beruntun. Apa pemicunya?

Melansir Refinitiv, rupiah di sesi awal perdagangan stagnan di Rp 14.450/US$. Kemudian, rupiah terkoreksi 0,03% ke Rp 14.455/US$ hingga pukul 11:00 WIB.

Kemarin, imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun naik menjadi 3,05% untuk pertama kalinya dalam empat pekan karena kekhawatiran terhadap inflasi meningkat.

Data pekerjaan AS yang kuat pada akhir pekan lalu memicu spekulasi bahwa inflasi belum mereda akan berlangsung lebih lama, sehingga berpotensi memaksa tindakan yang lebih agresif dari bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed).

Bersamaan dengan naiknya yield obligasi, ikut mendorong penguatan indeks dolar AS karena nilai lindung sebagai salah satu aset safe haven ketika pasar bergejolak. Pada Senin (6/6), terpantau indeks dolar AS menguat terhadap 6 mata uang dunia sebanyak 0,26%.

Pukul 11:00 WIB, si greenback kembali meneruskan keperkasaaanya dan terapresiasi sebanyak 0,16% ke level 102,6.

Sementara itu, semua perhatian tertuju pada rilis Indeks Harga Konsumen (IHK) bulan Mei yang akan dirilis pada akhir pekan ini dan akan memberikan lebih banyak petunjuk tentang jalur kenaikan suku bunga The Fed. Meskipun, pasar telah memprediksikan setidaknya The Fed akan menaikkan sebanyak 50 basis poin pada pertemuan selanjutnya yang akan digelar pada 14-15 Juni.

Menurut Analis Pasar OANDA Edward Moya bahwa laporan IHK kemungkinan akan menunjukkan bahwa inflasi belum mereda tapi kemungkinan resesi masih rendah.

Pelemahan rupiah hari ini sudah terindikasi pada pasar Non-Deliverable Forward (NDF), meskipun tipis saja. Rupiah bergerak melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan pada kemarin (6/6).

Periode

Kurs Senin (6/6) pukul 15:23 WIB

Kurs Selasa (7/6) pukul 11:05 WIB

1 Pekan

Rp14.433,0

Rp14.444,5

1 Bulan

Rp14.437,0

Rp14.457,0

2 Bulan

Rp14.441,0

Rp14.468,5

3 Bulan

Rp14.453,0

Rp14.481,0

6 Bulan

Rp14.521,0

Rp14.552,0

9 Bulan

Rp14.608,0

Rp14.637,0

1 Tahun

Rp14.702,0

Rp14.737,0

2 Tahun

Rp15.066,0

Rp15.126,5

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aaf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rupiah Dekati Rp 15.000/US$, Begini Kondisi Money Changer

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular