UBS Sebut Dolar Australia Bakal Fenomenal, Mau Borong?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
07 June 2022 11:05
Ilustrasi dolar Australia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi dolar Australia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dolar Australia melemah jelang pengumuman kebijakan moneter bank sentral Australia (Reserve bank of Australia/RBA) siang ini. Meski demikian, bank investasi asal Swiss, UBS, melihat dolar Australia akan menunjukkan pergerakan yang fenomenal di tahun ini khususnya melawan dolar Amerika Serikat (AS).

Ketika dolar Australia menguat melawan the greenback, berhadapan dengan rupiah tentunya juga akan menunjukkan kinerja yang sama.

Pada perdagangan Selasa (7/6/2022), pukul 9:53 WIB dolar Australia melemah 0,35% melawan dolar AS ke US$ 0,7166, begitu juga dengan melawan rupiah melemah 0,25% ke Rp 10.364/AU$.

"Trading yang saya suka lakukan adalah membeli (long) dolar Australia. Saya pikir itu akan menjadi trading yang fenomenal," kata Dominic Schnider, kepala komoditas dan mata uang Asia Pasific di UBS, sebagaimana dilansir Bloomberg, Senin (6/6/2022).

Menurut Schnider, perekonomian AS yang akan melambat, sementara di Australia justru akan tumbuh bisa memicu penguatan tajam aussie.

"Ketika kita melihat perekonomian AS sedikit melambat dan perekonomian Australia menunjukkan kinerja bagus, pelaku pasar akan mengatakan dolar Australia seharusnya tidak berada di posisi sekarang," ujar Schnider.

Ia melihat dolar Australia bisa melesat 11% di tahun ini, di akhir Desember nanti diperkirakan berada di kisaran US$ 0,76 dan tidak menutup kemungkinan ke kisaran US$ 0,78.

Sementara itu RBA di bawah pimpinan Gubernur Philip Lowe menaikkan suku bunga bulan lalu sebesar 25 basis poin menjadi 0,35% dari rekor terendah sepanjang masa 0,1%. Kenaikan tersebut menjadi yang pertama sejak November 2010.

Bahkan kenaikannya lebih besar dari prediksi ekonom yang disurvei Reuters yang memperkirakan kenaikan sebesar 15 basis poin.

Hasil survei terbaru Reuters menunjukkan RBA akan kembali menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 0,6%hari ini.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dolar Australia Tak Mampu Tembus Rp 10.700/AU$, Ada Apa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular