Top Gainers-Losers

10 Saham Top Gainers & Losers, Dari YELO Hingga PTBA

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
07 June 2022 07:10
IHSG,  Senin (9/5/2022).
Foto: Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (9/5/2022). (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Di saat IHSG ditutup ambles, beberapa saham juga masuk ke jajaran top losers. Berikut 10 saham top losers pada perdagangan Senin kemarin.

Saham Top Losers

Saham emiten perikanan yakni PT Cilacap Samudera Fishing Industry Tbk (ASHA) yang sebelumnya bertengger di jajaran top gainers sepanjang pekan lalu, pada awal pekan ini mulai masuk ke jajaran top losers.

Saham ASHA ditutup ambles 6,84% ke level harga Rp 354/saham pada perdagangan kemarin. Dengan ini, maka saham ASHA langsung terkena batas auto rejection bawah (ARB) kemarin.

Nilai transaksi saham ASHA pada perdagangan Senin kemarin mencapai Rp 116,95 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 278,76 juta lembar saham. Meski harganya ambles, tetapi investor asing mengoleksi saham ASHA sebesar Rp 1,44 miliar di pasar reguler.

Dalam sepekan terakhir, saham ASHA sudah melonjak hingga 162,22%, sehingga hal ini menjadi alasan bagi investor untuk merealisasikan keuntungannya di saham ASHA.

Dalam periode harian sepanjang pekan lalu, saham ASHA terus bertengger di posisi pertama top gainers harian dalam dua hari beruntun, yakni pada Senin dan Selasa. Namun pada perdagangan Kamis lalu, saham ASHA tergeser ke posisi 6. Sedangkan pada Jumat lalu, posisi ASHA di top gainers kembali naik ke posisi 2.

ASHA merupakan perusahaan perikanan yang terintegrasi dengan beroperasi 40 tahun lebih di industri perikanan. Produk bahan baku perikanan Cilacap Samudera berasal dari hasil tangkapan kapal sendiri dan juga dari supplier atau pihak ketiga.

Selain saham ASHA, saham emiten jasa engineering dan konstruksi yakni PT Djasa Ubersakti Tbk (PTDU) yang pada pekan lalu sempat bertengger di jajaran top gainers selama dua hari beruntun.

Saham PTDU ditutup ambrol 6,8% ke posisi harga Rp 137/saham dan menyentuh level ARB-nya kemarin. Nilai transaksi saham PTDU pada perdagangan kemarin mencapai Rp 15,83 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 110,95 juta lembar saham. Asing melepasnya sebesar Rp 47,71 juta di pasar reguler.

Dari kinerja keuangannya pada kuartal I-2022, PTDU masih mencatatkan rugi bersih. Tetapi, rugi bersih perseroan sudah mulai mengalami penurunan.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan pada kuartal I-2022 yang tidak diaudit, rugi bersih PTDU turun 41% menjadi Rp 4,31 miliar, dari sebelumnya pada periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp 7,3 miliar.

Penurunan rugi bersih perseroan ditopang oleh melonjaknya pendapatan usaha hingga sekitar 773% menjadi Rp 49,26 miliar, dari sebelumnya sebesar Rp 5,64 miliar pada kuartal I-2021.

Selain saham ASHA dan PTDU yang terpaksa masuk ke jajaran top losers pada awal pekan ini, beberapa saham big cap yang juga masuk ke jajaran top losers kemarin.

Adapun saham big cap tersebut yakni saham emiten batu bara PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan saham emiten bank digital yakni PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI).

Saham PTBA ditutup anjlok 6,91% ke level Rp 4.310/saham dan menyentuh level ARB-nya kemarin. Nilai transaksi saham PTBA pada perdagangan kemarin mencapai Rp 21,91 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 5,08 juta lembar saham. Asing mengoleksi saham PTBA sebesar Rp 2,24 miliar di seluruh pasar.

Koreksinya saham PTBA terjadi saat periode pembagian dividen masih berlangsung dan saat harga batu bara dunia masih mengalami tren kenaikan.

Sebelumnya, PTBA akan membagikan dividen senilai Rp 7,91 triliun atau 100% dari laba bersih tahun 2021. Keputusan itu diambil karena arus PTBA masih cukup besar Rp 13 triliun tahun lalu. Kenaikan laba bersih juga tercatat lebih dari tiga kali.

Tahun lalu, PTBA membagikan dividen sebesar Rp 835 miliar atau 35% dari laba bersih tahun buku 2020. Saat itu laba bersih mencapai Rp 2,4 triliun.

Sedangkan untuk saham BBHI ditutup drop 6,82% ke level Rp 4.100/saham dan menyentuh level ARB-nya kemarin.

Nilai transaksi saham BBHI pada perdagangan kemarin mencapai Rp 34,96 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 8,39 juta lembar saham. Asing melepasnya sebanyak Rp 1,2 miliar di pasar reguler.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(chd)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular