Suku Bunga Bakal Naik Besok, Kurs Dolar Australia Terbang?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
06 June 2022 12:30
An Australia Dollar note is seen in this illustration photo June 1, 2017. REUTERS/Thomas White/Illustration
Foto: Dolar Australia (REUTERS/Thomas White)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Sentral Australia (Reserve Bank of Australia/RBA) akan mengumumkan kebijakan moneter Selasa besok. Pasar melihat RBA akan kembali menaikkan suku bunga, tetapi kurs dolar Australia masih kalem-kalem saja.

Pada perdagangan Selasa (6/6/2022), pukul 10:58 WIB, dolar Australia diperdagangkan di kisaran Rp 10.406/AU$, naik tipis 0,05% di pasar spot, melansir data Refinitiv.
RBA di bawah pimpinan Gubernur Philip Lowe menaikkan suku bunga pekan lalu sebesar 25 basis poin menjadi 0,35% dari rekor terendah sepanjang masa 0,1%. Kenaikan tersebut menjadi yang pertama sejak November 2010.

Bahkan kenaikannya lebih besar dari prediksi ekonom yang disurvei Reuters yang memperkirakan kenaikan sebesar 15 basis poin.

Hasil survei terbaru Reuters menunjukkan RBA akan kembali menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 0,6% besok.

Meski demikian, dolar Australia masih belum mampu menguat tajam melawan rupiah pada perdagangan hari ini.

Rupiah masih dinaungi sentimen positif dari melandainya inflasi di dalam negeri.

Badan Pusat Statistik (BPS) kemarin melaporkan inflasi inti bulan Mei melambat menjadi 2,58% year-on-year (yoy), dari bulan sebelumnya 2,6% (yoy).

Inflasi inti merupakan acuan Bank Indonesia dalam menetapkan kebijakan moneter, dengan mulai melandai maka tekanan untuk menaikkan suku bunga juga tidak besar. Dengan suku bunga acuan di tahan di rekor terendah 3,5%, tentunya akan membantu pertumbuhan ekonomi.

Dengan momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih bisa dipertahankan, aliran modal tentunya berpeluang masuk lagi ke dalam negeri, rupiah bisa jadi bertenaga.

Sepanjang minggu lalu, investor asing membukukan beli bersih (net buy) senilai Rp 4,75 triliun. Jauh lebih baik ketimbang pekan sebelumnya yaitu net buy Rp 1,61 triliun.

Di pasar obligasi pemerintah, Bank Indonesia (BI) melaporkan terjadi net buy oleh investor asing sebesar Rp 5,94 triliun. Dengan demikian, investor asing memborong aset-aset di pasar keuangan Tanah Air lebih dari Rp 10 triliun sepanjang pekan lalu.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kabar Dari China Bakal Hadang Rupiah ke Bawah Rp 15.000/US$?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular