Sudah Awal Pekan Lagi, Jangan Lewatkan Kabar Pasar Hari Ini

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
06 June 2022 07:50
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Syarat Masuk Papan Ekonomi Baru di BEI: Pertumbuhan Tinggi

Papan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal kian bervariasi. Kini, BEI tengah menggodok rencana pembentukan papan perdagangan dengan klasifikasi Ekonomi Baru.

Nanti, ada kriteria umum yang memungkinkan saham emiten anyar dicatatkan di papan Ekonomi Baru ini. Salah satunya, memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi.

Kriteria selanjutnya adalah, emiten yang bersangkutan menggunakan teknologi untuk menciptakan inovasi produk atau jasa yang meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi serta memiliki kemanfaatan sosial yang luas.

Terakhir, masuk ke dalam bidang usaha yang sedang berkembang yang ditetapkan lebih lanjut melalui Surat Edaran Bursa.

BNI Berpotensi Garap Perdagangan RI-Korsel Hingga US$ 30 M

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI berpotensi menggarap bisnis dari perdagangan Indonesia-Korea Selatan yang diprediksi menyentuh US$ 30 miliar tahun ini.

Duta Besar RI untuk Korea Selatan Gandi Sulistiyanto menyambut positif kerja sama yang dilakukan BNI dengan KB Kookmin Bank. Kerja sama ini tidak hanya dapat mendorong bisnis perusahaan semata, tetapi juga ekonomi Indonesia ke depan.

Dia mencatat tahun lalu nilai perdagangan Indonesia-Korea Selatan telah mencapai US$ 17 miliar. Tahun ini dia optimistis bahwa nilai perdagangan tersebut bisa meningkat signifikan hingga US$30 miliar.

"Kerjasama BNI dengan Korea Selatan sangat bagus sekali, terlebih BNI sudah punya cabang di sini. Kerjasama itu bisa menciptakan perjanjian sindikasi dan perdagangan. Sehingga dapat mendukung bisnis BNI kedepan bisa lebih baik lagi. Kita juga tahu bahwa investasi yang berasal dari Korea Selatan cukup besar. Hal tersebut berpotensi memperbesar peluang ekspor impor kedua negara. Saya optimis sekali nilai perdagangan tahun ini bisa mencapai US$30 miliar," sebutnya beberapa waktu lalu.

Gandi pun berharap, Pemerintah bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dapat segera mengesahkan regulasi atau payung hukum Indonesia Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA).

Begini Penjelasan MNC Energy Terkait Kondisi Perusahaan

Emiten tambang batu bara milik taipan Grup MNC Hary Tanoesoedibjo yaitu PT MNC Energy Investments Tbk (IATA) menjelaskan bahwa kondisi yang tercantum dalam laporan keuangan hanya bersifat sementara. Hal itu disampaikan oleh perusahaan dalam penjelasan terkait berita yang sebelumnya ditayangkan CNBC Indonesia dengan judul, "Emiten Batu Bara Hary Tanoe Ternyata Dipantau Bursa."
Berita ini sekaligus hak jawab MNC Energy Investments.

Head of Investor Relations PT MNC Energy Investments Tbk Natassha Yunita menjelaskan, ekuitas negatif bersifat sementara efek konsolidasi Laporan Keuangan PT Bhakti Coal Resources (BCR) ke dalam Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan. Bahwa, sesuai dengan PSAK 38 yang mengatur Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali, perseroan harus membukukan selisih nilai transaksi dengan nilai buku sebagai pengurang ekuitas.

"Ekuitas perseroan akan menjadi positif bulan depan, setelah menyelesaikan proses HMETD pada Juli 2022. Dengan asumsi nilai HMETD perseroan sebesar US$200 juta, ekuitas akan menjadi lebih besar atau surplus dan positif lebih dari US$100 juta," kata Natassha dalam suratnya diterima CNBC Indonesia, Jumat (3/6/2022).

Dia menambahkan, transaksi akuisisi BCR ini menimbulkan liabilitas sementara sebesar $140 juta di Laporan Keuangan Perseroan, atas penerbitan Promissory Notes (PN) yang digunakan untuk pembayaran transaksi akuisisi. PN ini akan dibayarkan lunas dari hasil HMETD Perseroan di bulan mendatang sehingga mengeliminasi Liabilitas sebesar $140 juta di Laporan Keuangan Konsolidasian.

(RCI/dhf)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular