
Saham TRUE Fluktuatif, Ada Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Terdapat satu emiten yang harga sahamnya bergerak dengan sangat volatil pada perdagangan hari ini, Jumat (3/6/22). Emiten tersebut adalah PT Triniti Dinamik Tbk (TRUE) yang dikendalikan oleh motivator Bong Chandra sebagai direktur dan pemilik.
Pada perdagangan pagi ini secara mengejutkan TRUE berhasil melesat dan bahkan hingga penutupan sesi pertama, TRUE berhasil terbang mendekati level kenaikan tertingginya alias ARA dengan apresiasi 27,1% ke level Rp 103/unit. Pada pembukaan sesi kedua saham TRUE lanjut melesat hingga menyentuh titik auto reject atas (ARA) dengan apresiasi 34,56%.
Tiba-tiba harga saham TRUE anjlok dalam tepatnya pada pukul 14:29 WIB. Hanya dalam waktu satu menit, saham TRUE terkoreksi dari level ARA-nya hingga ke level ARB alias koreksi harian terparah dimana TRUE ambruk 6,17% di level Rp 76/unit yang sekaligus menjadi level penutupan TRUE pada perdagangan hari ini serta level harga saham terendah sepanjang sejarah TRUE.
Jika dilihat lebih jauh, kasus liarnya pergerakan saham TRUE sejatinya tidak hanya terjadi hari ini saja. Ketika TRUE melantai pada Mei 2021, harga sahamnya sempat menembus batas kenaikan tertinggi alias ARA hingga 8 kali berturut-turut.
TRUE sempat terbang hingga ke level tertingginya Rp 1.030/unit. Kala itu bahkan saham TRUE sempat terkena status Unusual Market Activity dan di suspensi bursa hingga 2 kali dimana suspensi pertama berlangsung sehari dan suspensi kedua selama 4 hari.
Sebagai catatan, kala itu saham-saham yang melantai di bursa belum melewati skema E-IPO seperti saat ini sehingga jatah pembagian saham pooling allotment untuk investor ritel hanyalah 1% dari total proceed IPO.
Besarnya porsi fixed allotment untuk membuka peluang aksi cornering dan menggiring saham untuk terbang berjilid-jilid alias aksi goreng saham. Tak jarang, tidak sedikit investor ritel yang tergiur masuk karena melihat harganya yang sudah tinggi.
Setelah distribusi terhadap investor ritel yang ditunjukkan dari kenaikan jumlah pemegang sahamnya naik dari 2.656 di bulan Agustus hingga 11.264 di bulan Oktober telah usai, saham TRUE pun langsung longsor berjilid-jilid hingga menyentuh level terendahnya di harga Rp 87/unit jelang akhir tahun. TRUE sempat ambruk ke level batas penurunan terparah alias ARB selama 16 kali berturut-turut kala itu. Dari titik tertingginya hingga harga terendahnya saat ini koreksi sudah mencapai 91,4%.
Aksi distribusi terhadap investor ritel juga terlihat dari daftar broker yang melakukan beli bersih di saham TRUE. Sejak pertama melantai terpantau broker-broker yang melakukan beli bersih saham TRUE merupakan broker-broker yang mayoritas dipergunakan oleh para investor ritel.
Tercatat di posisi pertama Indo Premier Sekuritas (PD) melakukan beli bersih 678 ribu lot sedangkan di posisi kedua diisi oleh Ajaib Sekuritas (XC) dengan net buy 668 ribu lot. Posisi ketiga dan keempat juga diisi oleh sekuritas langganan ritel yakni Mandiri Sekuritas (CC) dan Philip Sekuritas (KK) yang masing-masing membeli bersih TRUE sebanyak 621 ribu dan 401 ribu.
Investor ritel yang 'nyangkut' di saham TRUE juga kemungkinan besar menderita floating loss yang parah karena average pembelian ke-4 sekuritas ini berada di kisaran Rp 190/unit atau boncos sebesar 60%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(RCI)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rights Issue Emiten Bong Chandra Kembali Dicecar BEI