Diam-diam Asing Borong BBRI Sepekan Ini, Ada Apa?

Putra, CNBC Indonesia
03 June 2022 11:12
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (9/5/2022). (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Foto: Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (9/5/2022). (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) diborong asing sebesar Rp 19,89 miliar dan harga sahamnya mengalami kenaikan 1,8% ke level Rp 4.570/unit pada 10.45 WIB hari ini, Jumat (3/6/2022).

Saham BBRI ditransaksikan di rentang Rp 4.510-4.570 per unit dan diperdagangkan sebanyak 7.097 kali dengan nilai turnover Rp 262,5 miliar.

Dalam sepekan terakhir harga saham BBRI naik 4,6%. Namun dalam sebulan terakhir harga saham BBRI melemah 6%.

Pelemahan yang terjadi dalam satu bulan terakhir diakibatkan oleh koreksi tajam yang terjadi pada awal Mei 2022.

Saat itu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga anjlok dan konsisten ditutup di zona merah selama sepekan penuh.

Namun perlahan-lahan harga saham BBRI mulai pulih. Semua berkat kinerja BBRI yang positif dan juga adanya inflow asing dimana sepekan terakhir asing membeli bersih BBRI Rp 302 miliar.

Kinerja keuangan BBRI sangatlah mencolok di kuartal I-2022. Baik dari sisi nominal maupun pertumbuhan, laba bersih BBRI tercatat sebagai yang terbesar dibandingkan dengan 3 bank kakap lainnya.

Hingga akhir Maret 2022, perseroan melaporkan laba bersihnya tumbuh 78,2% secara year on year (yoy) menjadi Rp 12,17 triliun.

Laba bersih BBRI bahkan mengungguli PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang masing-masing membukukan bottom line senilai Rp 10,03 triliun dan Rp 8,06 triliun pada kuartal I-2022.

Tren pemulihan ekonomi yang berlanjut akan menjadi katalis positif untuk kinerja bisnis BBRI. Tahun ini, ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh 5,0-5,2%.

Pertumbuhan kredit bisa mencapai 6-8%. BBRI optimis dengan pemulihan ekonomi yang berlanjut, perseroan dapat menyalurkan kredit 9-11% atau lebih tinggi dari industri.

Strategi pertumbuhan kredit BBRI akan fokus pada aset-aset berimbal hasil tinggi. Segmen UMKM tetap akan menjadi growth driver bagi perseroan.

Pemulihan ekonomi juga akan membuat outlook kualitas aset membaik. BBRI menargetkan rasio NPL bisa ditekan ke 2,8-3,0% untuk tahun 2022.

Memang tantangan bagi perekonomian di tahun ini adalah inflasi yang meningkat. Namun secara historis, kinerja keuangan baik dari sisi penyaluran kredit maupun rasio NPL BBRI tetap terjaga di saat inflasi mengalami kenaikan.


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Balas Dendam, tapi Apa Kuat ke 7.000 Lagi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular