Top Gainers-Losers

Giliran PTDU Jadi yang Tercuan, WINR Merana Lagi

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
03 June 2022 07:15
IHSG,  Senin (9/5/2022).
Foto: Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (9/5/2022). (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Di saat IHSG cenderung mendatar, beberapa saham juga masuk ke jajaran top losers. Berikut 10 saham top losers pada perdagangan Kamis kemarin.

Saham Top Losers

Salah satu saham yang masuk ke jajaran top losers kemarin yakni saham emiten penunjang layanan kesehatan yakni PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (DGNS). Saham DGNS ditutup ambruk 6,86% ke level harga Rp 326/saham dan menyentuh batas auto rejection bawah (ARB) kemarin.

Nilai transaksi saham DGNS pada perdagangan Kamis kemarin mencapai Rp 4,38 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 13,18 juta lembar saham. Investor asing melakukan penjualan saham DGNS sebesar Rp 145,14 juta di pasar reguler.

Pandemi virus corona (Covid-19) di Indonesia yang semakin melandai membuat perseroan pun menjadi kurang diuntungkan karena sebelumnya di saat pandemi Covid-19 memuncak, perseroan turut andil dalam usaha pelayanan pemeriksaan atau tes Covid-19.

Melandainya Covid-19 di RI membuat aturan protokol kesehatan (prokes) perjalanan baik luar negeri maupun dalam negeri semakin longgar dan bisnis tes Covid-19 mulai meredup.

Tetapi secara kinerja keuangan pada kuartal I-2022, DGNS masih mampu mencetak laba bersih. Laba bersih DGNS pada kuartal I-2022 naik menjadi Rp 8,4 miliar, dari sebelumnya pada kuartal IV-2021 di bawah Rp 1 miliar.

Selain itu, terdapat pula saham emiten properti dan real estate asal Singkawang, Kalimantan Barat yakni PT Winner Nusantara Jaya Tbk (WINR) yang harganya ambles 6,85% ke level Rp 136/saham. Dengan ini, saham WINR otomatis terkena level ARB-nya kemarin.

Nilai transaksi saham WINR pada perdagangan kemarin mencapai Rp 107,95 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 781,18 juta lembar saham. Asing mengoleksinya sebesar Rp 1,22 miliar di pasar reguler.

Pasca melakukan pencatatan saham perdana (IPO)dengan melepas 1,5 miliar saham kepada publik, WINR meraup dana IPO senilai Rp 150 miliar. Namun, penjualan properti berpeluang tertekan di tengah tren kenaikan suku bunga global. Dalam 13 hari terakhir, WINR telah mengalami penurunan 84,8%.

Selain untuk berekspansi, Direktur Utama WINR Liu Yut Men / Yusmen Liu mengatakan bahwa tujuan IPO dilakukan juga untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas Perseroan agar Perseroan memiliki Good Corporate Governance (GCG) yang baik.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(chd/vap)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular