
'Hantu' Inflasi Gentayangan, Perak Laris Dibeli Investor

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga perak dunia terpantau menguat pada perdagangan siang hari ini terdorong kekhawatiran investor akan inflasi yang melonjak.
Pada Kamis (2/6/2022) pukul 14.10 WIB harga perak dunia tercatat US$ 21,96/ons, naik 0,73% dibandingkan dengan harga penutupan kemarin.
Harga perak menguat didorong oleh minat investor kembali ke logam safe haven. Investor masih khawatir akan peningkatan inflasi, terutama karena kenaikan harga bahan bakar.
Edward Moya, analis senior Oanda mengatakan investor sekarang sangat membutuhkan tempat yang lebih aman daripada hanya treasuri. Sehingga aset safe haven kemudian dipilih.
Dia juga berpendapat bahwa inflasi yang tinggi akan susah mendingin jika harga komoditas masih tinggi.
Aset safe haven seperti perak berfungsi sebagai alat lindung nilai (hedging) dari tingginya inflasi dan ketidakpastian ekonomi global.
Meski demikian, kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve/The Fed, bisa jadi penekan perak. Soalnya perak adalah aset tanpa imbal hasil, sehingga biaya peluang memegang perak akan naik.
Investor akan mencermati rilis data penggajian non pertanian Amerika Serikat (AS) dan inflasi pada bulan Mei sebagai petunjuk arah kebijakan moneter, khususnya terkait kenaikan suku bunga bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed).
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(ras/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terus Menukik, Harga Perak Turun 6 Hari Beruntun!