
ASHA Juara Bertahan Top Gainers, AKSI-UNIQ Paling Merana

Di saat IHSG cerah kembali, beberapa saham juga masuk ke jajaran top losers. Berikut 10 saham top losers pada perdagangan Selasa lalu.
![]() |
Saham emiten jasa pertambangan dan jasa penyewaan peralatan pertambangan yakni PT Ulima Nitra Tbk (UNIQ) menjadi salah satu saham yang menduduki posisi top losers Selasa.
Saham UNIQ ditutup ambruk hingga 7% ke level harga Rp 68/saham. Saham UNIQ otomatis terkena batas auto rejection bawah (ARB) pada Selasa lalu.
Nilai transaksi saham UNIQ pada perdagangan Selasa lalu mencapai Rp 4,28 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 62,16 juta lembar saham.
Saham UNIQ ambruk karena perseroan sedang menghadapi sejumlah persoalan operasional yang menyebabkan kinerja keuangan perseroan menurun di tahun 2021.
Dalam sepekan terakhir, UNIQ sejatinya mengalami kenaikan 3,03%. Namun dalam sebulan terakhir, saham UNIQ tercatat ambles hingga 8,11%.
Di sisi lain, UNIQ membukukan penjualan bersih sebesar Rp 77,53 miliar dengan laba bersih mencapai Rp 1,82 miliar per 31 Maret 2022.
Perseroan mengeluhkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang menyebabkan kenaikan biaya.
Selain itu, terdapat pula saham emiten transportasi taksi yakni PT Blue Bird Tbk (BIRD), yang harganya ambles 6,82% ke posisi harga Rp 1.660/saham. Padahal pada Senin lalu, saham BIRD sempat menduduki jajaran top gainers. Dengan ini, maka saham BIRD juga terkena level ARB-nya Selasa lalu.
Nilai transaksi saham BIRD pada perdagangan Selasa lalu mencapai Rp 67,3 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 37,35 juta lembar saham. Investor asing masih mengoleksinya sebesar Rp 5,91 miliar di pasar reguler.
Meski begitu, kinerja keuangan BIRD pada kuartal I-2022 terbilang cukup apik. Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang tidak diaudit, BIRD berhasil mencetak laba bersih dari sebelumnya mencetak rugi bersih pada periode yang sama tahun 2021.
Adapun laba bersih BIRD pada kuartal I-2022 mencapai Rp 47,69 miliar, dari sebelumnya pada kuartal I-2021 yang mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 28,32 miliar.
Pendapatan bersih BIRD pun naik 40,39% menjadi Rp 673,98 miliar pada kuartal I-2022, dari sebelumnya pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 480,05 miliar.
Segmen bisnis kendaraan taksi berkontribusi paling besar, yakni sebesar Rp 517,47 miliar, tumbuh 48,81% dari kuartal I-2021 sebesar Rp 347,72 miliar. Segmen kendaraan taksi menjadi segmen utama BIRD.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/vap)[Gambas:Video CNBC]