
Tak Berdaya, Harga Emas Jatuh Ke Level Terendah 2 Minggu

Jakarta, CNBC Indonesia - Emas makin tidak berdaya melawan kesaktian dolar Amerika Serikat (AS). Pada perdagangan Rabu (1/6/2022) pukul 16:55 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.830,19 per troy ons. Harga emas melemah 0,38%.
Level harga tersebut adalah yang terendah sejak 18 Mei 2022 atau dalam dua pekan terakhir di mana emas saat itu menyentuh ke level US$ 1.815,16 per troy ons.
Dalam sepekan, harga emas sudah melemah 1,2% secara point to point. Dalam sebulan, harga emas juga sudah ambles 4,9% dan longsor 3,7% dalam setahun.
Melemahnya emas dipicu oleh semakin perkasanya dolar Amerika Serikat (AS). Merujuk data Refinitiv sore hari ini, dolar index ada di angka 101,97. Menguat dibandingkan dengan Selasa (31/5/2022) yang ada di angka 101,75.
Dolar AS terus menguat seiring tingginya ekspektasi pasar akan kenaikan suku bunga acuan The Fed di bulan Juni. Kenaikan The Fed akan menguatkan posisi dolar AS sehingga berinvestasi di emas menjadi lebih mahal dan kurang menarik.
"Ekspektasi kenaikan suku bunga the Fed dan menguatnya dolar AS serta ketegangan geopolitik adalah faktor penting yang menentukan pergerakan emas. Saat ini, faktor kenaikan suku bunga menjadi penggerak utama," tutur Michael McCarthy, dari Tiger Brokers, seperti dikutip Reuters.
Baca:Emas Mengecewakan! |
Presiden AS Joe Biden, Selasa (31/5/2022) bertemu dengan Chairman the Fed Jerome Powell untuk membahas inflasi AS yang melonjak tajam. Biden juga kembali menegaskan dukungannya kepada Powell untuk mengambil langkah terbaik guna memerangi inflasi.
Inflasi AS melonjak ke level 8,3% (year on year) di Mei tahun ini. Angka tersebut sebenarnya lebih rendah dibandingkan dengan April yang tercatat 8,5% tetapi inflasi April tetap berkutat di level tertingginya selama 40 tahun terakhir.
Jeffrey Halley, analis dari OANDA, juga mengatakan pergerakan emas pada sebulan terakhir sangat ditentukan oleh kinerja dolar AS. Emas juga tidak bisa mengambil kesempatan untuk menarik banyak pembeli saat dolar AS melemah.
"Emas kemungkinan akan terus melemah di Juni kecuali ada eskalasi luar biasa dari perang Rusia-Ukraina," tutur Jeffrey, kepada Reuters.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(mae/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terjun Bebas! Harga Emas Makin Lemas