
Trio Inflasi-Resesi-Fed Biang Kerok, Wall Street Kebakaran!

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) jatuh pada perdagangan Selasa (31/5/2022). Setelah libur di Senin, saham AS ditutup bak roller coaster di akhir Mei, akibat khawatir akan inflasi, potensi resesi, hingga the Fed.
Dow Jones Industrial Average (DJIA) terjun 222,84 poin atau 0,7%, ditutup pada 32.990,12. Sementara S&P 500 turun 0,6% menjadi 4.132,15 dan Nasdaq Composite, indeks yang kaya perusahaan teknologi, turun 0,4% menjadi 12.081,39.
Inflasi sebagaimana diketahui kini membebani Eropa. Inflasi Zona Eropa yang dirilis Selasa mencapai rekor tertinggi untuk bulan ketujuh berturut-turut, melonjak 8,1% pada Mei.
Aksi di pasar minyak juga menjadi perhatian para investor. Harga minyak melonjak menyusul sanksi baru Uni Eropa (UE) yang setuju untuk melarang sebagian besar impor minyak mentah dari Rusia.
Namun tak lama kemudian, harga minyak turun dari level tertinggi karena The Wall Street Journal melaporkan langkah baru Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC). Organisasi itu sedang mempertimbangkan untuk menangguhkan Rusia dari kesepakatan produksi minyaknya.
Di AS sendiri, investor pun teRguncang karena komentar Anggota Dewan Gubernur Federal Reserve Christopher Waller. Ia mengatakan mendukung beberapa kali kenaikan suku bunga.
"Pasar mencerna reli tajam akhir pekan lalu dan mencoba mencari tahu pijakannya," kata Kepala Investasi Bleakley Advisory Group, Peter Boockvar dikutip CNBC International.
"Saham AS turun karena investor menatap dinding inflasi yang mengkhawatirkan dan jalur pengetatan Fed yang tidak pasti," kata analis setempat Edward Moya dari Oanda dikutip AFP.
"Di AS, terlalu dini untuk percaya diri mengatakan bahwa puncak inflasi sudah terjadi."
Dari sisi individual saham, saham energi menunjukkan kinerja terburuk di bursa AS kemarin. Chevron turun 2%, dan Schlumberger turun 4,3%.
Namun beberapa saham teknologi menjadi jawara di Wall Street. Di antaranya Amazon yang naik 4,4% dan induk Google, Alphabet, yang naik 1,3%.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Happy Ending! Wall Street Positif Setelah Pekan 'Kacau Balau'