Top! Saham BBCA Pimpin IHSG ke Jalur Hijau
Jakarta, CNBC Indonesia - Saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,65% di level 7.083, harga saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) juga ikut naik 0,66%.
Harga saham dengan nilai kapitalisasi pasar terbesar di bursa tersebut ditutup di level Rp 7.625/unit. Sebagai saham dengan market cap terbesar wajar jika pergerakan harga saham BBCA sejalan dengan IHSG.
Saham BBCA diperdagangkan di kisaran harga Rp 7.525-Rp 7.650 di sepanjang perdagangan hari ini. Nilai kapitalisasi pasar BBCA tercatat mencapai Rp 940 triliun.
Data perdagangan mencatat saham BBCA sudah ditransaksikan sebanyak 9.642x dengan nilai turnover mencapai Rp 373 miliar.
Saham BBCA juga diborong asing sebesar Rp 23,85 miliar di pasar reguler hingga siang ini.
Dalam sepekan terakhir, harga saham BBCA naik 3,39%. Namun dalam periode bulanan, return saham BBCA mencatatkan penurunan sebesar 3,79%.
Namun jika dihitung sejak awal tahun atau year to date, imbal hasil atau capital gain yang dicatatkan oleh saham BBCA mencapai 4,45%.
Harga saham BBCA sempat tembus ke level tertingginya di Rp 8.300/unit. Itu terjadi saat hari pertama BBCA melakukan aksi korporasi berupa pemecahan nilai nominal saham atau stock split.
Untuk diketahui, pada 15 Oktober 2021 BBCA telah melaksanakan stock split dengan rasio 1:5. Kala itu nilai kapitalisasi pasar saham BBCA bahkan tembus Rp 1.000 triliun untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Berdasarkan konsensus analis yang dihimpun Refinitiv, 11 analis merekomendasikan hold untuk saham BBCA.
Sementara itu ada 6 analis yang merekomendasikan buy dan 2 analis merekomendasikan strong buy. Masing-masing 1 analis lain merekomendasikan sell dan strong sell.
Untuk saat ini konsensus masih cenderung memberikan rating hold atas saham BBCA dengan median target harga di Rp 8.300/unit yang mencerminkan potensi upside sebesar 8,5%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/vap)