Analisis Teknikal

Semringah Tadi Pagi, IHSG Bisa Lanjut Naik 1% Gak Nih?

Putra, CNBC Indonesia
31 May 2022 12:41
Suasana Bursa Efek Indonesia (BEI).  (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Suasana Bursa Efek Indonesia (BEI). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri sesi I perdagangan Selasa (31/5/2022) dengan penguatan cukup signifikan.

IHSG terpantau naik 0,65% ke level 7.083,1 hingga sesi istirahat siang. Indeks konsisten bergerak di zona hijau sejak perdagangan dimulai.

Pergerakan uptrend dari IHSG mulai terpantau sejak pukul 10.00 WIB. Pada satu jam awal perdagangan, IHSG sempat hampir jatuh ke zona merah karena apresiasi yang terus terpangkas.

Namun setelah itu IHSG sukses menguat dan bergerak di rentang 7.033,76 sebagai level terendah dan 7.093,05 sebagai level tertinggi intraday.

Apresiasi IHSG juga tak terlepas dari arus dana asing yang masuk ke pasar saham Tanah Air. Asing terpantau net buy senilai Rp 669,6 miliar di pasar reguler.

Pergerakan IHSG juga sejalan dengan mayoritas bursa saham Asia yang berada di jalur hijau hingga siang ini.

Indeks Shanghai Composite memimpin penguatan dengan kenaikan 0,9%. Katalis positifnya adalah tren penurunan kasus Covid-19 dan mulai dibukanya kembali perekonomian.

Analisis Teknikal

TeknikalFoto: Teknikal
Teknikal

Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu jam (hourly) dan menggunakan indikator Bollinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support). 

Jika melihat level penutupan IHSG sesi I dan indikator BB, tampak bahwa indeks bergerak mendekati batas atas BB terdekat di 7.114,5.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

Indikator RSI cenderung naik yang mengindikasikan adanya penguatan momentum beli. RSI berada di level 73,43 dan sudah berada di area jenuh belinya.

Jika melihat indikator teknikal, ada peluang IHSG mengalami retrace di sesi II. Indeks berpotensi menguji level 7.038-7.100.

Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular