Top Gainers-Losers

ASHA Masih Jadi yang Tercuan, UVCR-NPGF Paling Merana

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
31 May 2022 06:50
Suasana Bursa Efek Indonesia (BEI).  (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Suasana Bursa Efek Indonesia (BEI). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Di saat IHSG kembali menguat, beberapa saham juga masuk ke jajaran top losers. Berikut 10 saham top losers pada perdagangan Senin kemarin.

Saham Top Losers

Saham emiten perdagangan voucher digital dan jasa teknologi yakni PT Trimegah Karya Pratama Tbk (UVCR) menjadi saham pertama yang menduduki posisi top losers kemarin. Saham UVCR ditutup ambruk hingga 9,8% ke level harga Rp 138/saham.

Nilai transaksi saham UVCR pada perdagangan Senin kemarin mencapai Rp 1,28 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 9,03 juta lembar saham. Investor asing melepasnya sebesar Rp 55,99 juta di pasar reguler.

Sedangkan di posisi kedua jajaran top losers kemarin, terdapat saham emiten produsen pupuk yakni PT Nusa Palapa Gemilang Tbk (NPGF), di mana harga sahamnya anjlok 7% ke posisi harga Rp 93/saham. Dengan ini, saham NPGF menyentuh batas auto rejection bawah (ARB) kemarin.

Nilai transaksi saham NPGF pada perdagangan kemarin mencapai Rp 8,14 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 87,19 juta lembar saham. Asing juga melepas saham NPGF sebanyak Rp 16,44 juta di pasar reguler.

Dalam tujuh hari terakhir, saham NPGF mengalami penurunan mencapai 40,71%, investor asing melepas saham NPGF sebesar Rp 114,44 juta dalam sepekan terakhir.

Pada tahun 2021, laba bersih emiten produsen pupuk ini merosot 19,9% secara tahunan (year-on-year/yoy), menjadi Rp 4,29 miliar, dari Rp 5,35 miliar pada 2020.

Sementara itu di posisi paling minor terdapat saham emiten properti sekaligus pemilik mall Plaza Indonesia yakni PT Plaza Indonesia Reality Tbk (PLIN) yang ambles 6,69% ke level Rp 2.370/saham. Saham PLIN juga terkena level ARB-nya kemarin.

Nilai transaksi saham PLIN pada perdagangan kemarin mencapai Rp 24,43 juta dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 10.300 lembar saham. Asing mengoleksi saham PLIN sebesar Rp 237 ribu di pasar reguler.

Sebelumnya, lembaga pemeringkat internasional yakni Moody's Investors Service menarik peringkat Ba2 untuk Plaza Indonesia Investama, induk dari saham PLIN dengan outlook stabil.

Ada beberapa alasan penarikan peringkat ini dilakukan oleh Moody's. Pertama, karena perusahaan gagal membayar pinjaman sebesar US$ 215 juta pada waktu yang tepat. Kemudian kedua, ada kekosongan dan penurunan arus kas operasi atau penurunan nilai aset.

Ketiga, metrik kredit perusahaan melemah dengan utang bersih di atas 5 kali dan beban bunga di bawah 3,5 kali, sesuai dengan ketetapan Moody's.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(chd/vap)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular