Kuartal-I 2022 GOTO Masih Catatkan Rugi Bersih Rp 6,6 T

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
30 May 2022 17:54
GoTo
Foto: Dok GoTo

Jakarta, CNBC Indonesia - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) pada kuartal I-2022 masih mencatatkan kerugian Rp 6,6 triliun. Namun demikian dari sisi pendapatan dan nilai transaksi mengalami peningkatan. 

Andre Soelistyo, CEO Grup GoTo, menjelaskan kerugian tersebut memang menjadi besar dibandingkan dengan kuartal I-2021. Hal ini dikarenakan belum terbentuk entitas hasil penggabungan antara Gojek dan Tokopedia. 

"Rugi bersih meningkat menjadi Rp 6,6 triliun. (Kerugian yang meningkat) kurang tepat karena GOTO dan anak perusahaan kuartal-I 2021 disajikan tanpa Tokopedia. Penggabungan GOTO selesai dilakukan Mei 2021," jelas Andre, saat konferensi pers kinerja keuangan kuartal I-2022.

Pada kuartal I-2022, GOTO berhasil mencatatkan kenaikan pendapatan dari tiga lini bisnis utama yakni on-demand services lewat Gojek, e-commerce via Tokopedia, dan financial technology (fintech) di 2021 dan kuartal I-2022 secara year on year (yoy).

Kenaikan pendapatan, yang tercermin dari laporan tahunan dan kuartalan GoTo yang baru dirilis Senin (30/5/2022), terjadi di tengah masih adanya tantangan pandemi COVID-19 yang mulai bisa dikendalikan oleh pemerintah tahun ini.

Bisnis layanan on-demand Gojek, yang terdiri dari tiga lini bisnis, mobilitas, pesan-antar makanan dan bahan kebutuhan pokok, dan logistik, lalu e-commerce melalui marketplace Tokopedia (lebih sekitar 600 juta stock keeping unit/SKU dan 4.000 produk digital), dan fintech lewat GoTo Financial yang membawahi dompet digital GoPay.

Di 2021, nilai transaksi bruto atau gross transaction value (GTV) bisnis on-demand mencapai Rp 50,3 triliun, naik 25% yoy. Pendapatan bruto on-demand mencapai Rp 10,3 triliun, naik 37% dan jumlah pesanan juga tumbuh 2% yoy mencapai 931 juta pesanan.

Jumlah mitra pengemudi terdaftar juga tumbuh 3% yoy mencapai 2,6 juta per 31 Desember 2021.

"Pembentukan GoTo, dari kombinasi Gojek dan Tokopedia, menempatkan kami dalam posisi yang lebih baik lagi untuk melayani konsumen. Seiring dengan komitmen memperdalam integrasi bisnis, kami mampu meningkatkan efisiensi operasional, menghadirkan peluang bisnis dengan pendekatan multiplatform serta berinvestasi bagi pertumbuhan dan profitabilitas GoTo," kata Andre.

"Terdapat pertumbuhan take rate secara konsisten year-on-year dari 19% pada kuartal pertama 2021 menjadi 22% pada kuartal pertama 2022. Kami juga Gojek terus memperluas jenis layanannya di kawasan Asia Tenggara sepanjang tahun 2021," katanya.

Di kuartal I-2022, GTV on-demand services mencapai Rp14,5 triliun, naik 40% dari periode yang sama sebelumnya, pendapatan bruto naik 58% menjadi Rp 3,1 triliun, dan jumlah pesanan tumbuh 34% mencapai 273 juta pesanan.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article GOTO Pede Mau Buyback Saham, Ternyata Ini Alasannya!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular