Pendapatan GOTO Lompat 53% yoy Menjadi Rp 5,2 T di Kuartal I

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
30 May 2022 17:25
GoTo (Tangkapan layar zoom)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) berhasil mencatatkan kenaikan pendapatan dari tiga lini bisnis utama yakni on-demand services lewat Gojek, e-commerce via Tokopedia, dan financial technology (fintech) di 2021 dan kuartal I-2022 secara year on year (yoy).

Kenaikan pendapatan, yang tercermin dari laporan tahunan dan kuartalan GoTo yang baru dirilis Senin (30/5/2022), terjadi di tengah masih adanya tantangan pandemi COVID-19 yang mulai bisa dikendalikan oleh pemerintah tahun ini.

Bisnis layanan on-demand Gojek, yang terdiri dari tiga lini bisnis, mobilitas, pesan-antar makanan dan bahan kebutuhan pokok, dan logistik, lalu e-commerce melalui marketplace Tokopedia (lebih sekitar 600 juta stock keeping unit/SKU dan 4.000 produk digital), dan fintech lewat GoTo Financial yang membawahi dompet digital GoPay.

Di 2021, nilai transaksi bruto atau gross transaction value (GTV) bisnis on-demand mencapai Rp 50,3 triliun, naik 25% yoy. Pendapatan bruto on-demand mencapai Rp 10,3 triliun, naik 37% dan jumlah pesanan juga tumbuh 2% yoy mencapai 931 juta pesanan.

Jumlah mitra pengemudi terdaftar juga tumbuh 3% yoy mencapai 2,6 juta per 31 Desember 2021.

"Pembentukan GoTo, dari kombinasi Gojek dan Tokopedia, menempatkan kami dalam posisi yang lebih baik lagi untuk melayani konsumen. Seiring dengan komitmen memperdalam integrasi bisnis, kami mampu meningkatkan efisiensi operasional, menghadirkan peluang bisnis dengan pendekatan multiplatform serta berinvestasi bagi pertumbuhan dan profitabilitas GoTo," kata Andre Soelistyo, CEO Grup GoTo, dalam keterangan resmi, Senin (30/5/2022).

"Terdapat pertumbuhan take rate secara konsisten year-on-year dari 19% pada kuartal pertama 2021 menjadi 22% pada kuartal pertama 2022. Kami juga Gojek terus memperluas jenis layanannya di kawasan Asia Tenggara sepanjang tahun 2021," katanya.

Di kuartal I-2022, GTV on-demand services mencapai Rp14,9 triliun, naik 44% dari periode yang sama sebelumnya, pendapatan bruto naik 58% menjadi Rp 3,1 triliun, dan jumlah pesanan tumbuh 34% mencapai 273 juta pesanan.

Untuk e-commerce di 2021, GTV lini bisnis ini mencapai Rp230,6 triliun, tumbuh 46% year-on-year. Pendapatan bruto e-commerce mencapai Rp6,3 triliun, naik 85%, jumlah pesanan naik 50% mencapai 666 juta pesanan dan jumlah pesanan pemenuhan e-commerce (fulfillment) tumbuh 5,1 kali lipat dari Maret 2021 hingga Maret 2022.

"Tingginya permintaan dari konsumen, ditopang oleh kategori seperti FMCG [fast-moving consumer goods] dan kelengkapan rumah, yang tetap kuat meski terjadi beberapa pembatasan kegiatan sosial di tengah pandemi COVID-19," kata Andre.

GTV untuk e-commerce di kuartal I-2022 mencapai Rp65,1 triliun, naik 28%, pendapatan bruto e-commerce Rp1,9 triliun, naik 53%, jumlah pesanan naik 47% mencapai 205 juta pesanan.

Andre mengatakan, peningkatan monetisasi, sebagaimana didorong oleh layanan penambah nilai seperti iklan, logistik, dan pemenuhan, yang diluncurkan pada Juni 2021, mampu menghasilkan nilai komisi yang lebih tinggi. "Pada 2021 dan kuartal I 2022, Tokopedia adalah platform e-commerce yang paling banyak dikunjungi di Indonesia, dengan jumlah kunjungan bulanan masing-masing 141 juta dan 150 juta kunjungan, menurut Similarweb," kata Andre.

Adapun GTV untuk fintech mencapai Rp 214,9 triliun di 2021, tumbuh 80%. Pendapatan bruto untuk fintech stabil senilai Rp1,1 triliun dan jumlah pesanan tumbuh 43% mencapai 1,3 miliar pesanan.

Andre juga menjelaskan bahwa tingkat penetrasi GoPay di ekosistem GoTo, khususnya di Tokopedia, terus meningkat. Pada Oktober 2021, konsumen mulai dapat membayar transaksi di Tokopedia menggunakan GoPay, sementara pengguna yang belum menggunakan GoPay atau pengguna GoPay yang tidak aktif ditawarkan untuk membuka atau menghubungkan kembali akun GoPay mereka dengan Tokopedia.

"Dengan semakin longgarnya kegiatan masyarakat, peningkatan dan integrasi produk akan terus dilakukan untuk memastikan bahwa GoTo mampu terus melayani pertumbuhan kebutuhan dan jumlah pengguna kami di layanan on demand, e-commerce, dan financial technology," kata Andre.

Tahun lalu, GTV total GOTO menembus Rp 461,60 triliun, naik 40% dibandingkan dengan 2020 sebesar Rp 330,18 triliun. Angka GTV ini setara dengan 2,72% dari total Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia di tahun 2021 sebesar Rp16.970,8 triliun sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS).

Sementara itu, GTV pada periode 3 bulan atau kuartal I, Januari-Maret 2022 mencapai Rp 139,9 triliun, tumbuh 45,04% dari periode yang sama 2021 senilai Rp 96,21 triliun.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular