Start Manis Minggu Ini, Harga Tembaga Tertinggi dalam Sepekan

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Senin, 30/05/2022 16:35 WIB
Foto: REUTERS/Danish Ismail/File Photo

Jakarta, CNBC Indonesia - Pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) dan rencana pembukaan kembali kota Shanghai mengangkat harga tembaga ke posisi tertinggi dalam sepekan.

Pada Senin (30/5/2022) pukul 15:44 WIB harga tembaga dunia tercatat US$ 9.508/ton, naik 0,19% dibandingkan harga penutupan akhir pekan lalu.


Dollar Index yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, melemah 0,14% ke level 101,521 pada perdagangan kemarin. Turun dari posisi puncak tertinggi sejak 2002 di 104,851.

Ini jadi katalis positif bagi tembaga yang dibanderol dengan dolar AS karena membuatnya lebih murah bagi pemegang mata uang lain.Saat harga murah, permintaan akan naik. Harga pun mengikuti.

"Pelemahan dolar AS memberikan penarik untuk komoditas minggu ini," kata Stephen Innes, Managing Partner di SPI Asset Management.

Sementara itu, pusat bisnis China, Shanghai, terus memantapkan persiapannya untuk mencabut kebijakan penguncian atau lockdown pada 1 Juni mendatang.

Adapun, kebijakan lockdown akibat gelombang baru pandemi Covid-19 di Shanghai dalam 2 bulan terakhir telah memukul ekonomi kota tersebut. Akibatnya, rantai pasok dunia pun ikut terganggu.

Sementara itu, Ruan Qiantu, kepala cabang kota dari Jaringan Negara China mengatakan konsumsi listrik oleh perusahaan industri besar Shanghai naik terus dalam tiga minggu pertama Mei menjadi 83% dari tingkat 2021. Hal tersebut menandai upaya untuk meningkatkan utilitas industri di kota tersebut.

Hal ini mengaburkan kekhawatiran pelaku pasar terhadap pelemahan permintaan global. Soalnya China sendiri adalah konsumen tembaga olahan terbesar di dunia dengan mengonsumsi 54% dari total volume konsumsi tembaga dunia, melansir data Statista. Sehingga permintaan dari China mampu mempengaruhi laju harga tembaga dunia.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Industri Aspal Tertekan, Kontrak Baru Tetap Mengalir