Bursa Eropa Dibuka Ceria, Investor Abaikan Galaknya The Fed?
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Eropa di sesi awal di perdagangkan lebih tinggi pada Senin (30/5/2022), di mana investor mengurangi prediksinya terhadap keagresifan bank sentral Amerika Serikat (AS) (Federal Reserve/The Fed).
Indeks Stoxx 600 di awal sesi menguat 0,8% ke level 447,6 di mana saham emiten teknologi melesat 2,5% dan menjadi pemimpin kenaikan. Mayoritas saham emiten berada di wilayah positif. Namun, saham emiten telekomunikasi terkoreksi 0,5%.
Hal yang serupa terjadi pada indeks DAX Jerman terapresiasi 120,9 poin atau 0,8% ke 14.584,09 dan indeks CAC Prancis naik 0,85% ke level 6.570,82. Indeks FTSE Inggris menguat 0,4% ke level 7.621.
Saham Pandora melesat lebih dari 9% di sesi awal perdagangan dan menjadi pemimpin kenaikan pada indeks blue-chip bursa Eropa. Saham Siemens melonjak 3,7% setelah perusahaannya mencapai kesepakatan proyek kereta api berkecepatan tinggi senilai US$8,7 miliar di Mesir.
Bursa saham di Asia Pasifik menguat tajam pada hari ini, di mana indeks Nikkei 225 Jepang melesat 2,3% dan menjadi pemimpin kenaikan menjelang pekan besar untuk rilis data ekonomi di Jepang.
Hal tersebut didorong oleh relaksasi pembatasan selama akhir pekan di kota-kota besar China, Beijing dan Shanghai.
Hari ini, pasar di AS ditutup karena libur untuk memperingati hari Pahlawan, setelah indeks S&P 500 dan indeks Dow Jones berhasil menghentikan penurunan beruntun untuk membukukan pekan terkuat mereka sejak November 2020.
Indeks dolar AS, yang mengukur performa greenback dengan 6 mata uang dunia lainnya, melayang di bawah level 101,5 pada perdagangan pagi hari ini. Indeks dolar AS sempat menyentuh level terendah selama lima pekan karena kekhawatiran akan kenaikan suku bunga acuan yang agresif dari The Fed pada bulan Juni dan Juli, mereda selama seminggu terakhir.
Hari ini telah dirilis data ekonomi, salah satunya dari data inflasi Spanyol yang melesat 8,5% secara tahunan, yang melampaui prediksi dari poling Wall Street Journal di 8,1% karena melonjaknya harga pangan dan bahan bakar.
Selain itu, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) wilayah Eropa dan inflasi Jerman bulan Mei akan dirilis juga pada hari ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aaf)