
ASHA-ARTO Jadi yang Tercuan, Selamat Buat yang Punya Sahamnya

Selain beberapa saham yang berhasil masuk ke jajaran top gainers, beberapa saham juga masuk ke jajaran top losers. Berikut 10 saham top losers pada perdagangan Jumat pekan lalu.
![]() |
Saham emiten produsen garmen yakni PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY) pun masuk ke jajaran top losers di posisi ke-5 pada perdagangan Jumat pekan lalu.
Saham RICY ditutup ambles 6,9% ke level harga Rp 81/saham dan menyentuh level ARB-nya. Nilai transaksi tercatat sebesar Rp 2,29 miliar dan volume perdagangan mencapai 25,94 juta saham.
Dari kinerjanya, emiten garmen yang dikenal dengan produk pakaian dalam pria merk GT Man ini mencetak laba bersih sebesar Rp 2,1 miliar per kuartal I-2022.
Berdasarkan laporan keuangan tahunan perusahaan, penjualan neto RICY naik 6,98% secara tahunan (year-on-year/yoy), dari semula Rp 1,28 triliun di tahun 2020 menjadi Rp 1,37 triliun di 2021. Meski pendapatan naik, RICY memikul rugi bersih tahun 2021 senilai Rp 66,25 miliar.
Pengerjaan produk menggunakan mesin seamless berteknologi tinggi yang diimpor dari Italia, perseroan saat ini memproduksi produk-produk unggulan berteknologi seamless untuk konsumen GT Man.
Namun, bisnis perseroan makin ketat. Di tengah kekhawatiran akan perundingan Indonesia-Bangladesh Preferential Trade Agreement (IB-PTA), Indonesia harus bersiap dengan masuknya produk Bangladesh, salah satunya adalah tekstil.
Selain itu, terdapat pula saham emiten rumah sakit Mitra Keluarga yakni PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA), yang ambrol 6,89% ke posisi harga Rp 2.840/saham. Saham MIKA juga terkena level ARB-nya pada Jumat lalu.
Nilai transaksi saham MIKA mencapai Rp 29,74 miliar dan volume perdagangan mencapai 10,25 juta lembar saham. Asing mengoleksi saham MIKA sebesar Rp 174,05 juta di pasar reguler.
Amblesnya saham MIKA terjadi karena pandemi virus corona (Covid-19) di Indonesia sudah jauh mereda hingga saat ini, sehingga hal ini menjadi kabar yang kurang menggembirakan bagi emiten farmasi dan pelayanan kesehatan, termasuk jasa rumah sakit.
Secara kinerja keuangan pada kuartal I-2022, laba bersih MIKA juga cenderung menurun menjadi Rp 295,23 miliar, dari sebelumnya pada kuartal I-2021 sebesar Rp 373,69 miliar.
Pendapatan bersih perseroan pada kuartal I-2022 juga cenderung menurun menjadi Rp 1,09 triliun, dari sebelumnya pada periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp 1,2 triliun.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/vap)[Gambas:Video CNBC]