
IHSG Sakti! Kembali Menembus Level 7.000

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertengger di level 7.000. Gerak pasar saham Indonesia diwarnai aksi comeback setelah di awal pekan IHSG jatuh 1%.
Pada Jumat (28/5/2022), IHSG tercatat 7.026,256, melonjak 2,07% dibandingkan posisi hari sebelumnya. Dalam sepekan, IHSG mampu menguat 1,56% dibandingkan pekan lalu.
Pada hari pertama di pekan terakhir bulan Mei, IHSG ditutup di zona pesimistis. Pada Senin (23/5/2022) Indeks bursa saham acuan Tanah Airtersebut ditutup ambles 1,12%ke level 6.840,775.
Pemberat IHSG saat itu adalah anjloknya saham GOTO, di mana saham ini turut memperberat IHSG sebesar 15,302 indeks poin. Kemudian disusul BBRI yang sebesar 12,218 indeks poin.
Sehari setelahnya, IHSG balas dendam. Pasar saham Indonesia mengakhiri perdagangan pada Selasa (24/5/2022) dengan apresiasi 1,07%ke level 6.914,14. Bank Indonesia (BI) memutuskan tetap mempertahankan suku bunga acuan di 3,5% sesuai dengan perkiraan pelaku pasar.
Namun, IHSG kembali terjungkal setelah pada hari Rabu (25/5/2022) koreksi 0,44% dan ditutup di level 6.883,5. Laju pasar saham Indonesia saat ini tertekan oleh Wall Street yang cenderung melemah dengan aksi jual di saham teknologi semakin parah akibat kekhawatiran akan prospek pertumbuhan ekonomi dan kenaikan suku bunga terus membebani pasar.
S&P 500 turun 32,27 poin atau 0,81%, Nasdaq Composite yang dipenuhi saham teknologi turun 270,83 poin atau 2,35%. Sementara itu Dow Jones Industrial Average mampu menguat tipis di menit-menit terakhir bel penutupan perdagangan, naik 48,38 poin atau 0,15%.
Aksi jual pada hari Selasa di saham teknologi mendorong investor untuk mengoleksi obligasi pemerintah, dengan imbal hasil pada catatan Treasury AS 10-tahun turun menjadi 2,758% dari 2,857% pada hari Senin. Imbal hasil obligasi akan turun ketika harganya naik.
Kebijakan Bank Indonesia (BI) yang kembali mengerek Giro Wajib Minimum (GWM), khususnya terhadap sektor perbankan juga turut mewarnai laju IHSG hari itu. BI mempercepat dan menaikkan lagi GWM tersebut. Untuk BUK, GWM yang saat ini 5% akan naik menjadi 6% di bulan Juni, kemudian 7,5% di bulan Juli dan 9% di bulan September. Untuk BUS yang saat ini 4% naik menjadi 4,5% di Juni, 6% di Juli dan 7,5% di September.
IHSG terjeda hari libur nasional pada Kamis (26/5/2022) sehingga tidak ada perdagangan pada hari itu.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan pekan ini dengan kinerja yang positif dan berhasil mencapai level 7.000. Pada perdagangan Jumat (27/5/2022), IHSG ditutup menguat signifikan 2,07% di level 7.026,256.
Dana asing pun mulai kembali membanjiri pasar saham domestik. Asing net buy senilai Rp 1,39 triliun di pasar reguler. Saham yang paling banyak dibeli asing adalah saham BBNI dan BBRI dengan net buy masing-masing Rp 233 miliar dan Rp 223 miliar.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Resesi Amerika Semakin Dekat, IHSG Tetap Bisa Ngegas!