Kilau Perak Terpancar Kala Dolar AS Meredup

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Jumat, 27/05/2022 12:48 WIB
Foto: Ilustrasi Perhiasan Perak (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perak menjadi berkilau setelah mata uang dolar Amerika Serikat melemah. Sebab perak menjadi lebih murah untuk dibeli.

Pada Jumat (27/5/2022) pukul 12:27 WIB harga perak dunia di pasar spot tercatat US$ 22,06/ons, naik 0,32% dibandingkan harga penutupan kemarin.


Risalah pertemuan bank sentral AS (Federal Reserves/The Fed) mengenai kenaikan suku bunganya sejalan dengan ekspektasi pasar sebesar 50 basis poin.

"Ekspektasi inflasi AS telah turun, sehingga berkontribusi pada memudarnya ekspektasi untuk pengetatan Fed, yang telah membebani dolar," kata Shinichiro Kadota, ahli strategi senior FX di Barclays dalam Tokyo.

Dollar Index yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, melemah 0,32% ke level 101,502 pada perdagangan kemarin. Turun dari posisi puncak tertinggi sejak 2002 di 104,851.

Ini jadi katalis positif bagi perak yang dibanderol dengan dolar AS karena membuatnya lebih murah bagi pemegang mata uang lain. Saat harga murah, permintaan akan naik. Harga pun mengikuti.

Harga perak juga didukung oleh meningkatnya kekhawatiran akan resesi ekonomi Amerika Serikat (AS). Perak berfungsi sebagai lindung nilai (hedging) untuk melindungi aset saat inflasi dan ketidakpastian ekonomi menggerus nilainya. Sehingga permintaan meningkat.

Inflasi terus memanas akibat kendala rantai pasokan dan harga komoditas dunia. Namun, di sisi lain angka klaim pengangguran meningkat.

Inflasi AS masih berkutat di level tertinggi dalam 40 tahun. Pada bulan April, inflasi AS sebesar 8,3%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Siasat Bisnis Es Krim Laris Manis Saat Ekonomi Bergejolak