Gokil, Uang Beredar Saat Puasa Nyaris Rp 8.000 Triliun!

Maesaroh, CNBC Indonesia
27 May 2022 13:25
Ilustrasi Investasi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Investasi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Jumlah uang beredar dalam arti luas (M2) pada April 2022 menembus Rp 7.911,3 triliun, tumbuh 13,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan uang belanja tersebut adalah yang tertinggi sejak periode Natal 2021 (14%).

Secara nominal, jumlah uang yang beredar di April tahun ini meningkat Rp 946,9 triliun dibandingkan April tahun lalu. Dibandingkan Maret 2022, uang beredar di April 2022 meningkat Rp 101 triliun.

Peningkatan pesat peredaran uang di bulan April memang sudah diprediksi. Pasalnya, bulan Ramadhan jatuh pada 3 April 2022. Hari Raya Idul Fitri 2022 yang jatuh pada 3 Mei 2022 juga mendongkrak peredaran uang beredar di April mengingat aktivitas belanja biasanya melonjak sepekan sebelum Lebaran.

BI menjelaskan pertumbuhan uang beredar yang tinggi di April didorong oleh pertumbuhan uang beredar dalam arti sempit (M1) sebesar 20,8% (year on year/yoy) dan surat berharga selain saham sebesar 59,3% (yoy). 

M1 menyentuh Rp 4.518,4 triliun atau tumbuh 20,8% (yoy), lebih tinggi dari Maret yang tercatat 18,7%, (yoy). Kenaikan disebabkan oleh pertumbuhan uang kartal dan tabungan rupiah yang dapat ditarik sewaktu-waktu.

Peredaran uang kartal meningkat signifikan menjadi Rp 896,3 triliun di April, atau tumbuh 22,3% (yoy). Sementara itu, tabungan rupiah yang dapat ditarik sewaktu-waktu tercatat Rp 2.191,2 triliun, tumbuh 15,9% (yoy),

"(Kenaikan) didorong oleh meningkatnya aktivitas masyarakat menjelang libur panjang dan perayaan Idul Fitri," tulis laporan Bank Indonesia.

Tahun ini adalah kali pertama sejak pandemi melanda pemerintah mengizinkan masyarakat merayakan Hari Raya Idul Fitri secara meriah sehingga berdampak terhadap aktivitas belanja masyarakat.

Mandiri Spending Index mencatat selama Ramadhn tahun ini, indeks frekuensi belanja berada di level 179,4, sementara indeks nilai belanja naik ke level 159,9. Catatan tersebut adalah yang tertinggi sepanjang pandemi Covid-9 atau lebih dari dua tahun terakhir.

Belanja-belanja di supermarket, restoran, department store, barang-barang terkait fesyen dan perhiasan meningkat sangat pesat.

Mandiri Spending IndexFoto: Bank Mandiri
Mandiri Spending Index

Bank Indonesia juga menjelaskan salah satu penyebab naiknya uang beredar di April tahun ini adalah karena meningkatnya penyaluran kredit. Kredit pada April 2022 tercatat sebesar Rp 5.969,1 triliun, atau tumbuh 8,8% (yoy). Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibandingkan 6,4% di Maret 2022. Peningkatan kredit terjadi di semua jenis penggunaan.

Kredit modal kerja meningkat 11,4%, lebih tinggi dibandingkan 7,4% di Maret tahun ini. Kredit investasi melonjak 7,2% di April 2022 dari tumbuh 5,0% di Maret. Kenaikan kredit investasi dan modal kerja ditopang oleh membaiknya kinerja sektor pengolahan serta perdagangan, hotel, dan restoran.

Sementara itu, kredit konsumsi meningkat 6,4% di April 2022, membaik dibandingkan 6,0% di Maret 2022. Namun, pertumbuhan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) justru melemah menjadi 10% dari sebelumnya tumbuh 10,1%.

Berbanding terbalik dengan kredit Dana Pihak Ketiga (DPK) pada bulan April 2022 tumbuh melambat. Di bulan April, DPK tercatat Rp 1.973,4 triliun, atau tumbuh 10,3% (yoy). Melambat dibandingkan pertumbuhan di Maret yang tercatat 10,4%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(mae/mae)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ekonomi RI Tetap Likuid! BI Laporkan Uang Beredar Tumbuh 9,5%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular