Baru Saja Listing, Cilacap Samudera Fishing Sentuh ARA

Tri Putra, CNBC Indonesia
Jumat, 27/05/2022 09:58 WIB
Foto: Suasana Bursa Efek Indonesia (BEI). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Cilacap Samudera Fishing Industry Tbk (ASHA) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan hari ini, Jumat (27/5/2022).

Harga saham ASHA terpantau menguat 35% atau menyentuh level auto reject atas (ARA) di Rp 135/unit pada 09.40 WIB.

Pada perdagangan perdananya, harga saham ASHA bergerak di rentang Rp 99 - 135/unit dan sudah ditransaksikan sebanyak 26.278 kali dengan nilai transaksi sebesar Rp 67,31 miliar.


Untuk diketahui, emiten perikanan yang masuk sektor consumer non-cyclicals ini melepas 1,25 miliar saham di harga Rp 100 saat penawaran perdana (IPO).

Artinya raupan dana yang berhasil diperoleh perseroan dalam aksi korporasi berupa IPO mencapai Rp 125 miliar.

Dengan penguatan harga saham yang menyentuh level ARA membuat nilai kapitalisasi pasar perseroan mencapai Rp 675 miliar.

Sebagai informasi, pemegang saham ASHA adalah PT Asha Fortuna Corpora (30%), PT Mestika Arta Dirga (15%), PT Inti Sukses Internasional Tbk (15%), Erlin Sutioso (7,5%), Ervin Sutioso (7,5%) dan masyarakat sebanyak 25%.

Berdasarkan rilis resmi perusahaan, ASHA merupakan perusahaan perikanan yang terintegrasi dengan pengalaman lebih dari 40 tahun dalam industry perikanan.

Dalam rencana bisnisnya, salah satu penggunaan dana yang diperoleh dari IPO adalah akuisisi PT Jembatan Lintas Global (PT JLG).

Akuisisi ini merupakan Langkah strategis dalam pengembangan pengolahan ikan, dimana PT JLG memiliki lokasi strategis di Jawa Timur, dengan limpahan ikan segar dari Pantai Utara dan Pantai Selatan serta tersedianya SDM, serta akses langsung Eksport melalui Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

Adapun Penjamin Emisi merupakan Joint Lead Korea Investment sekuritas Indonsesia dan KGI Sekuritas.

William Sutioso selaku direktur utama ASHA menekankan bahwa pengolahan ikan memilki nilai tambah yang dapat meningkatkan margin laba.

"PT JLG telah membuka pasar ekspor untuk pengolahan ikan ke Australia dan dalam proses pasar benua Amerika. PT JLG akan dikembangkan dalam pengelolaan Ikan dan import untuk pasar lokal ataupun re-eksport. Pada Desember 2021, perseroan melalui afiliasinya telah memperoleh izin import untuk 1,000 Ton ikan. Dengan demikian, Perseroan memiliki spektrum penerimaan yang luas" tutur William melalui press release perusahaan.


(trp/dhf)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat