
Triple Horor Semakin Dekat, Ini Dampaknya ke Kantong Orang RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Ancaman serius ekonomi global diperingatkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani, terbukti nyata. Ancaman itu oleh Sri Mulyani disebut sebagai triple challenges yakni inflasi tinggi, suku bunga tinggi, dan pertumbuhan ekonomi yang melemah.
Hasil risalah rapat bank sentral AS terbaru membuktikan kekhawatiran Sri Mulyani benar-benar menghantui ekonomi global.
Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro mengatakan melihat struktur pendapatan populasi di Indonesia, berdasarkan kelas menengah (middle class), kelas atas (upper class), dan kelas bawah (lower class). Selama ini kelas menengah ke atas yang menjadi penopang belanja masyarakat, sehingga harus menjadi perhatian pemerintah.
"Middle class ini adalah fixed income earner. Sepanjang tidak terjadi krisis atau gejolak yang meruntuhkan korporasi, ini akan tetap terjaga daya belinya," jelas Andry kepada CNBC Indonesia, dikutip Rabu (25/5/2022).
Kelompok tersebut membutuhkan stabilitas. Sementara itu, untuk kelas bawah bisa dibantu dengan memberikan bantuan sosial ataupun subsidi.
"Yang lower class itu, adanya kenaikan komoditas yang terjadi, misalnya harga minyak goreng yang naik, pemerintah harus menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) untuk menjadi buffer daya beli masyarakat," ujar Andry lagi.
Indonesia saat ini pun masih memiliki senjata ampuh dalam menahan guncangan gejolak dinamika global, terlihat dari neraca perdagangan yang surplus sebesar US$ 7,56 miliar pada April 2022. Yang pada akhirnya membuat transaksi berjalan juga mencatat surplus sebesar US$ 0,2 miliar pada Kuartal I-2022.
"Kita punya current account yang kemarin pada Kuartal I surplus. Forecast kami sampai akhir tahun pun surplus US$ 0,33 miliar. Ini yang membedakan satu hal dibandingkan posisi Indonesia di masa-masa lalu. Kami meyakini, BI dan pemerintah mampu menjaga managing expected inflation," jelas Andry.
(RCI/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dirut BRI: UMKM Jauh Dari Pusat Gempa Ekonomi Global
