Wall Street Berakhir Cerah setelah Rilis Risalah The Fed

Annisa Aflaha, CNBC Indonesia
26 May 2022 07:10
7月12日、米国株式市場は反発。ハイテク大手が軒並み最高値を更新したほか、工業株も上向いた。ニューヨーク証券取引所で撮影(2018年 ロイター/Brendan McDermid)
Foto: REUTERS/Brendan McDermid

Jakarta, CNBC Indonesia- Saham-saham di Bursa Amerika Serikat (AS), Wall Street, kompak berakhir menguat pada perdagangan Rabu (25/4/2022), setelah rilis risalah pertemuan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang menunjukkan bahwa The Fed bersiap untuk menaikkan suku bunga acuan lebih jauh dari ekspektasi pasar.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup 191,66 poin lebih tinggi atau naik tipis 0,6% menjadi 32.120,28. Hal serupa terjadi, S&P 500 menguat 0,9% menjadi 3.978,73 dan Nasdaq Composite melesat 1,5% ke level 11.434,74.

Risalah pertemuan The Fed pada 3-4 Mei mengisyaratkan bahwa The Fed akan segera menaikkan suku bunga acuan dengan cepat dan mungkin lebih dari prediksi pasar untuk memadamkan tekanan inflasi.

Risalah tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar peserta menilai bahwa kenaikan 50 basis poin dalam kisaran target kemungkinan akan sesuai pada beberapa pertemuan berikutnya.

Selain itu, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) mengindikasikan bahwa sikap kebijakan yang ketat mungkin menjadi tepat, tergantung pada prospek ekonomi yang berkembang dan risiko terhadap prospek tersebut.

Pergerakan pada imbal hasil (yield) obligasi tenor 10 tahun sedikit berubah setelah risalah dirilis dan terhenti di 2,75%, tapi saham -saham melambung ke level tertinggi. Baru-baru ini, kecemasan investor telah bergeser dari tingkat suku bunga acuan yang tinggi menuju ke potensi resesi karena inflasi yang mendekati level tertinggi 40 tahun.

Investor juga fokus pada ritel karena menjadi pemimpin kenaikan, setelah mayoritas indeks dibuka di zona merah. Pergerakan tersebut mengekor laporan bahwa para investor bersaing untuk mengakuisisi Kohl, sontak sahamnya melonjak 11,9% dan ETF Ritel SPDR S&P naik 6,8%.

Saham Nordstorm melonjak lebih dari 14% setelah mereka melaporkan penjualan yang melebihi ekspektasi pasar dan meningkatkan prospeknya tahun ini. Dick's Sporting Goods naik sekitar 9,7% karena kinerja keuangan yang baik, meskipun telah memangkas prospeknya.

Pengecer telah melakukan rilis kinerja keuangan sejak pekan lalu yang telah menarik perhatian investor yang ingin melihat bagaimana perusahaan menangani inflasi yang sangat tinggi. Investor dan analis telah menunjukkan bahwa apa yang tampak seperti kehancuran ritel mencerminkan pergeseran permintaan konsumen untuk jasa daripada barang.

"Saya tahu semua orang fokus pada Walmart dan Target yang menakuti investor ketika melaporkan kinerja keuangan yang lemah pekan lalu, tapi mari kita fokus pada sesuatu seperti TJX yang meningkatkan panduan pendapatannya," tutur Kepala Investasi Hightower Stephanie Link yang dikutip dari CNBC International.

Dia juga menambahkan bahwa sektor jasa dan barang mewah masih cukup baik jika melihat pada Ralph Lauren, serta kinerja positif pada bisnis desainer dan sepatu Nordstorm karena permintaan meningkat.

Selain itu, saham teknologi melambung setelah memimpin kerugian pasar di sesi sebelumnya, di mana saham Intuit melonjak 8,2% setelah mereka melaporkan laba bersih dan pendapatan yang melampaui ekspektasi pasar.

Saham DocuSign dan Zoom Video naik yang masing-masing sebesar 8%, sementara saham Nvidia menguat 5% setelah merilis neraca keuangan setelah perdagangan ditutup.

Saham diskresi konsumen dan energi menjadi performa terbaik dari indeks S&P 500, di mana sahamnya melesat yang masing-masing sebesar 2,8% dan 2%.

Bahkan dengan kenaikan hari ini, mayoritas indeks utama masih berada dekat dengan level terendahnya. Nasdaq yang mengungguli indeks lainnya pada Rabu (25/5), masih berada di bear market (zona penurunan), turun 29,5% dari level tertinggi selama 52 pekan.

Indeks S&P 500 yang telah berjuang untuk menghindari persimpangan ke bear market, sekarang berada di 17,4% dari rekor tertingginya, sementara indeks Dow Jones berada di 13% dari level tertingginya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aaf/aaf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jelang Rilis Kinerja Nvidia, Nasdaq & S&P500 Tergelincir

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular