
BRI Ikut ke Davos, Bagikan Resep Sukses Bantu UMKM

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) mengikuti forum ekonomi tingkat dunia World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss.
Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan kalau salah satu topik yang menarik banyak minat peserta WEF 2022 adalah hal-hal yang berkaitan dengan isu Environment, Social and Governance (ESG).
ESG dianggap memiliki peranan penting untuk mendukung sustainability atau keberlanjutan kehidupan manusia serta mendorong tingkat kemakmuran (prosperity).
"BRI melihat bahwa pelaku usaha segmen UMKM sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi Indonesia, memegang peranan penting dalam penerapan prinsip-prinsip ESG ke depan. Oleh karena itu, menjadi hal yang crucial untuk memberikan edukasi, untuk meningkatkan awareness dari para pelaku usaha UMKM akan pentingnya memastikan keberlanjutan usaha mereka melalui penerapan prinsip-prinsip ESG," ungkapnya kepada media, Rabu (25/5/2022).
Sunarso juga menjelaskan bahwa BRI melihat penerapan ESG yang konsisten dan terarah harus dimulai dari concern utama, yaitu Governance. Dengan Governance yang baik, penerapan ESG diharapkan akan lebih terarah dan terukur sehingga dapat mendorong keberlangsungan usaha yang dijalankan.
"Tone from the top atau inisiasi dari Leader/Pimpinan menjadi elemen penting untuk mendorong penerapan sisi Governance ini," jelas Sunarso.
Di sisi lain, Sunarso menjelaskan kalau sangat penting untuk mengajak UMKM paham tentang ESG. Untuk bisa menerapkan ESG, BRI juga melakukan riset dan diketahui kalau ternyata nasabah UMKM mikro dan ultramikro masih memiliki pengetahuan yang terbatas meski sudah akrab dengan smartphone.
"Pengetahuan UMKM soal produk keuangan masih sangat terbatas, bukan cuma itu masih banyak pula UMKM yang tidak nyaman untuk berhubungan dengan perbankan konvensional," jelas Sunarso.
Oleh karena itu, menurut Sunarso penting untuk perbankan menyiapkan skema-skema adaptif yang harus segera disistemkan oleh perbankan. Sayangnya untuk bisa adaptif, perbankan juga masih butuh persetujuan regulator.
"UMKM butuh lembaga keuangan terpercaya yang sangat lokal, jadi kedekatan dan kepercayaan, karena hal itu masih jadi alasan masyarakat mengakses perbankan," tegas Sunarso.
Untuk itu, BRI terus melakukan inovasi untuk menjawab tantangan tersebut, untuk memastikan masyarakat memiliki peluang yang sama untuk mengakses layanan keuangan yang lengkap dan sustainable sehingga dapat mendukung pengembangan bisnis dan peningkatan kualitas hidup, misalnya dengan BRILink Agent.
BRILink Agent merupakan suatu layanan branchless banking yang dilakukan Agent Bank melalui channel digital, dimaksudkan agar nasabah meyakini keamanan transaksi yang dilakukan. Saat ini, jumlah BRILink Agent telah mencapai lebih dari 530ribu agen dan tersebar di lebih dari 53ribu desa di Indonesia.
Sunarso juga menyebut pengembangan peran Digital Advisor yang dapat memberikan edukasi kepada nasabah mengenai produk keuangan digital serta mendidik nasabah agar terhindar dari kejahatan digital lainnya.
Diperlukan pengembangan ekosistem bisnis secara digital, sehingga transaksi keuangan harian nasabah terus-menerus dilakukan secara digital sehingga menciptakan kebutuhan nasabah akan layanan keuangan digital yang akan menjamin keberlanjutan dari proses keuangan digital tersebut ke depannya.
Sunarso menegaskan bahwa ke depannya, BRI secara konsisten menerapkan prinsip-prinsip ESG serta berkontribusi aktif dalam pencapaian inklusi keuangan di Indonesia dan akan semakin memastikan keberlanjutan bisnis BRI ke depan, sehingga BRI akan tetap mampu memberikan manfaat yang optimal bagi seluruh stakeholder-nya.
(vap/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BRI Siapkan Layanan Penukaran Uang Selama Ramadan
