
Kabar Pasar Hari Ini, Ada Soal Dividen Loh...

Maju Mundur Pelantikan DK OJK, Ciptakan Ketidakpastian Baru?
Beberapa waktu lalu beredar pemberitahuan kalau Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) periode 2022-2027 bakal dilantik lebih cepat dari seharusnya Juli menjadi 24 Mei 2022.
Namun saat sudah banyak diberitakan terkait percepatan pelantikan ini, pada hari H yakni hari ini, Selasa 24 Mei 2022, ternyata pelantikan justru dibatalkan.
Anggota DPR RI Komisi XI Kamrussamad menegaskan Pembatalan Pelantikan DK OJK menciptakan ketidakpastian di pasar.
"Saya menerima undangan pelantikan DK OJK akan dilaksanakan pada 24 Mei ini. Meskipun akhirnya jadwalnya diundur, kita minta Pemerintah jelaskan alasan pembatalan Pelantikan DK OJK. Apakah KEPPRES Pengangkatan DK OJK 2022-2027 sudah diterbitkan?," ungkap Kamrussamad, Selasa (24/5/2022).
Ini Pesan OJK Buat Milenial yang Baru Masuk Pasar Saham
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Merangkap Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Hoesen mengungkapkan kalau tengah terjadi fenomena investor ritel di pasar modal.
Jumlah investor ritel di pasar modal terus meningkat secara signifikan selama tiga tahun terakhir, termasuk pertumbuhan kinerja pasar modal yang cukup baik pada awal 2022.
"Hingga akhir April 2022, jumlah SID mencapai 8,62 juta atau telah meningkat 15,11% YTD. Pertumbuhan ini didominasi milenial atau mereka yang berusia di bawah 30 tahun," ungkap Hoesen dalam Sosialisasi Edukasi Pasar Modal Terpadu 2022, Selasa (24/5/2022).
Milenial atau usia di bawah 30 tahun mendominasi sebagai investor di pasar modal dengan porsi 50,29% dengan aset Rp 52,18 triliun, usia 31-40 tahun porsi 21,59% dengan total aset Rp 100,08 triliun, usia 41 hingga 50 tahun 10,37% dengan nilai aset Rp 162, 58 triliun, usia 51-60 tahun 5,01% dengan nilai aset Rp 247,62 triliun, dan usia lebih dari 60 tahun sebanyak 2,74% dengan nilai aset Rp 566,04 triliun.
Meski makin banyak orang yang menjadi investor di bursa, OJK tetap memiliki pesan agar pasar modal bisa menjadi pilihan investasi. Pertama, pelajari dan pahami instrumen, produk, dan teknik dalam berinvestasi di pasar modal.
Alasan BI Tetap Tahan Suku Bunga 3,5% Meski Dunia Guncang
Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan tingkat suku bunga acuan atau 7 Days Reverse Repo Rate atau BI-7DRR sebesar 3,5% pada Mei 2022. Juga dengan tingkat suku bunga deposit facility dan bunga lending facility masing-masing tetap 2,75% dan 4,25%.
Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan penahanan suku bunga ini sejalan dengan berbagai assessment kondisi ekonomi global dan domestik.
"Keputusan ini sejalan dengan perlunya pengendalian inflasi dan menjaga stabilitas nilai tukar, serta tetap mendorong pertumbuhan ekonomi, di tengah tingginya tekanan eksternal terkait dengan ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina serta percepatan normalisasi kebijakan moneter di berbagai negara maju dan berkembang," jelas Perry dalam konferensi pers, Selasa (24/5/2022).
BI, kata Perry akan terus mencermati arah perkembangan inflasi dan menempuh langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan terkendalinya inflasi sesuai sasaran yang ditetapkan.Inflasi dinilai terkendali dan mendukung stabilitas perekonomian.
Indeks Harga Konsumen (IHK) pada April 2022 tercatat inflasi sebesar 0,95% (mtm). Secara tahunan, inflasi IHK April 2022 tercatat 3,47% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya yang sebesar 2,64% (yoy), seiring dengan peningkatan harga komoditas global, mobilitas masyarakat, dan pola musiman Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).
"Bank Indonesia terus mewaspadai dampaknya terhadap peningkatan ekspektasi inflasi dan menempuh langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan terkendalinya stabilitas inflasi ke depan," ujarnya.
Kendati demikian, di t
(RCI/dhf)[Gambas:Video CNBC]