Kabar Pasar Hari Ini, Ada Soal Dividen Loh...

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
25 May 2022 07:46
IHSG,  Senin (9/5/2022).
Foto: Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (9/5/2022). (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Penjualan Listrik Melejit, PLN Peroleh Laba Rp 13,17 Triliun

PT PLN (Persero) mengumumkan hasil kinerja tahun 2021. Tercatat penjualan listrik perusahaan setrum pelat merah ii meningkat 5,08% atau meningkat Rp 13,96 triliun menjadi Rp 288,86 triliun. Tak terkecuali laba bersih perusahaan juga mengalami peningkatan menjadi Rp 13,17 triliun (audited) dari tahun 2020 yang hanya Rp 5,99 triliun.

Adapun sampai akhir tahun 2021 kemarin, jumlah pelanggan bertambah dari 79,0 juta pada tahun 2020, menjadi 82,5 juta pelanggan pada tahun 2021. Hal tersebut juga sejalan dengan bertambahnya daya tersambung pelanggan dari 143.159 Mega Volt Ampere (MVA) pada tahun 2020, menjadi 151.985 MVA pada tahun 2021.

Sepanjang tahun 2021, PLN berhasil melistriki 491 desa terpencil yang sebelumnya belum berlistrik. Hal ini meningkatkan rasio elektrifikasi dari sebelumnya 99,2% pada tahun 2020 menjadi 99,4% pada tahun 2021.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menyatakan bahwa capaian kinerja itu merupakan yan terbaik sepanjang sejarah di tengah masa sulit pancemi Covid-19. Pencapaian tersebut diraih berkat efisiensi dan inovasi di berbagai lini bisnis melalui program transformasi yang sejalan dengan gerakan transformasi BUMN sejak April 2020.

"PLN menjalankan transformasi yang membuat perusahaan makin sehat, bisa bergerak lebih lincah dalam menjalankan mandat negara untuk memberikan pelayanan kelistrikan kepada pelanggan dan mampu merespons secara lebih trengginas berbagai peluang bisnis. Dampaknya sangat positif terhadap kinerja perseroan," kata Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo melalui siaran Pers yang diterima, Selasa (24/5/2022).

MTRA Keluar dari Pemantauan Khusus BEI, HOPE Baru Masuk

Bursa Efek Indonesia (BEI) memperbaharui Daftar Efek Bersifat Ekuitas Dalam Pemantauan Khusus yang berlaku efektif mulai hari ini, Selasa (24/5/2022).

Hal itu dilakukan menunjuk pada Peraturan Nomor II-S tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas Dalam Pemantauan Khusus dan dalam rangka memberikan perlindungan kepada Investor terkait informasi fundamental dan/atau likuiditas Perusahaan Tercatat.

Ada satu saham yang keluar dari pemantauan khusus bursa, yakni PT Mitra Pemuda Tbk (MTRA). Sebelumnya MTRA masuk dalam daftar tersebut dengan kriteria nomor 8, yakni Dalam kondisi dimohonkan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) atau dimohonkan pailit.

Lalu, ada satu emiten yang baru masuk pemantauan bursa, yakni PT Harapan Duta Pertiwi Tbk (HOPE), dengan kriteria nomor 10 yakni dikenakan penghentian sementara perdagangan Efek selama lebih dari 1 (satu) Hari Bursa yang disebabkan oleh aktivitas perdagangan.

Sebelumnya, BEI menghentikan sementara perdagangan saham HOPE di Pasar Reguler dan Pasar Tunai serta Waran Seri I PT Harapan Duta Pertiwi Tbk (HOPE-W) di Seluruh Pasar mulai sesi I perdagangan tanggal 18 Mei 2022.

(RCI/dhf)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular