Review Kinerja

Ekonomi Kian Pulih, BRI Rebut Lagi Tahta Tertinggi Perbankan!

Tri Putra, CNBC Indonesia
24 May 2022 19:46
bri
Foto: doc bri

Dari sisi pendapatan bunga, BBRI mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,9% menjadi Rp 36,73 triliun berkat kenaikan kredit. Hingga Maret 2022, kredit dan pembiayaan BBRI mampu tumbuh 7,4% yoy, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata industri di angka 6,7% yoy.

Pertumbuhan penyaluran kredit BBRI didorong oleh segmen usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang melompat 9,2% yoy menjadi Rp 903 triliun atau setara dengan 84% dari total kredit dan pembiayaan.

Kredit UMKM memang memberikan yield tinggi, tetapi risikonya juga besar! Namun, BBRI sukses mengelola risiko bisnis yang dihadapi. Hal ini terlihat dari angka kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) BRI yang terpantau turun 20 basis poin (bp) secara tahunan menjadi 3,1%.

Dari sisi biaya, kemampuan BBRI untuk menurunkan CoF patut diacungi jempol. BBRI mampu menaikkan struktur dana murah (Current Account Saving Account/CASA) dari yang sebelumnya di bawah 60% pada kuartal I-2021 menjadi 64% pada kuartal pertama tahun ini.

Strategi digitalisasi yang dilakukan perseroan mampu meraup dana murah hingga tumbuh 16,0% yoy. Sementara itu deposito berjangka turun 4,9% yoy, sehingga secara struktur biaya bunga jadi lebih murah.

Dari sisi cost, strategi front loading provisioning yang diterapkan perseroan pun membuahkan hasil. Di bawah komando Sunarso sebagai Direktur Utama BRI, perseroan sukses memperbaiki kualitas asetnya, sehingga pencadangan yang dilakukan perbankan pun turun.

Biaya provisi BBRI turun 10,2% yoy menjadi Rp 7,92 triliun sejalan dengan membaiknya rasio kredit macet. Dengan kinerja positif tersebut, rasio profitabilitas BBRI secara konsolidasian pun ikut terdongkrak baik dari rasio return on assets (ROA) maupun return on equity (ROE).

Tren pemulihan ekonomi yang berlanjut akan menjadi katalis positif untuk kinerja bisnis BBRI. Pada kuartal I-2022, ekonomi Indonesia tumbuh 5% yoy, kembali ke tren pertumbuhan jangka panjangnya.

Tahun ini, ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh 5-5,2%. Pertumbuhan kredit pun diperkirakan mencapai 6-8%. BBRI optimistis pemulihan ekonomi akan terus berlanjut dengan membidik penyaluran kredit 9-11% di atas rerata industri.

(ags/ags)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular