
Protech Gandeng Sojitz Bangun Bio Propylene Glycol di RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten sektor infrastruktur PT Protech Mitra Perkasa Tbk (OASA) berencana membangun pabrik Bio Propylene Glycol (Bio PG) yang pertama di Indonesia, dengan menggandeng perusahaan asal Jepang, PT Sojitz Indonesia.
Bio PG merupakan bahan kimia organik yang secara luas digunakan di banyak sektor industri antara lain farmasi, makanan, kosmetik, dan industri kimia. Pembangunan pabrik Bio PG pertama di Indonesia diperkirakan menelan investasi senilai US$ 50 juta dan diharapkan bisa dimulai pada 2023.
Presiden Direktur PT Protech Mitra Perkasa Tbk Bobby Gafur Umar mengatakan, langkah PT Protech Mitra Perkasa Tbk masuk ke industri kimia ini sejalan dengan komitmen perseroan untuk mulai serius ikut menghidupkan industri hijau.
"Sejak masuk menjadi pengendali di OASA, saya memang sudah komit untuk membawa Perseroan menjadi salah satu pemain utama yang harus unggul di bidang energi terbarukan. Sekarang kami sudah memulainya secara serius. Industri yang akan kami jalani ini juga sejalan dengan komitmen ekonomi hijau yang sekarang sedang dipacu oleh pemerintah," ujar Bobby, Senin (23/5/2022).
Pabrik yang menurut rencana akan mulai dibangun pada tahun 2023 di pulau Jawa itu nantinya akan mampu menghasilkan sekitar 30.000 ton Bio PG per tahun, dan akan dipasarkan di dalam negeri serta ekspor. Selain itu, OASA menggandeng PT Sojitz Indonesia menjadi salah satu mitra, terutama sebagai distributor.
Pemilihan Sojitz karena mereka sudah punya pengalaman dan jaringan yang sangat luas dalam memasarkan produk-produk semacam ini. Mereka juga sudah siap untuk menjadi off taker-nya.
Sojitz telah menyatakan kesanggupannya untuk menyediakan kedua bahan kimia tersebut guna kebutuhan produksi, dan bertindak sebagai pemasok glyserin mentah dan refined glyserin (glyserin yang telah dimurnikan).
Menurut Bobby, Indonesia selama ini masih mengimpor fossil-based propylene glycol. Oleh karena itu, OASA menyebut kalau produk ini, bahan kimia strategis dan penting bagi banyak produk aneka industri kosmetika, makanan, serta farmasi.
"Selama ini Indonesia sepenuhnya mengimpor karena belum ada yang memproduksi di dalam negeri," ujarnya.
Padahal, kata Bobby, Indonesia memiliki potensi sangat besar sebagai produsen bio propylene glycol.
Untuk diketahui, bahan utama dari pembuatan Bio PG pada pabrik ini adalah gliserol. Gliserol sendiri sangat mudah didapatkan, karena merupakan produk samping industri biodiesel. Kini gliserol dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk memproduksi Bio PG.
"Kita tahu, biodiesel juga merupakan industri oleokimia yang menghasilkan gliserol ini, merupakan industri yang sedang berkembang sangat pesat di Indonesia, sehingga pasokan gliserol sebagai bahan baku pembuatan bio propylene glycol mudah didapatkan dan berlimpah," kata Bobby.
(vap/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BEI Buka Suspensi Saham Emiten Eks 'Orang' Grup Bakrie