Pasokan 'Diramal' Surplus, Harga Timah Rehat Dulu Hari Ini

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Senin, 23/05/2022 18:45 WIB
Foto: Timah solder. Ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Timah dunia diproyeksikan akan mengalami surplus pasokan pada tahun 2022. Hal tersebut menekan optimisme pasar timah dunia, sehingga menyeret turun harga timah pada perdagangan hari ini.

Pada Senin (23/5/2022) pukul 16.30 WIB harga timah dunia tercatat 34.440/ton, turun 0,65% dibandingkan dengan harga perdagangan akhir pekan lalu.


Fitch Solution dalam riset terbarunya memperkirakan produksi logam timah dunia akan tumbuh 5,3% pada tahun 2022 menjadi 418.000 ton.

Peningkatan produksi akan didukung oleh Indonesia, Peru, dan Bolivia pasca pandemi. Begitu juga pasokan dari Malaysia setelah force majeure menghentikan produksi MSC tahun lalu.

"Selama tahun 2022, kami mengharapkan pertumbuhan pasokan yang berkelanjutan seiring dengan realisasi proyek-proyek baru di Peru dan Malaysia," kata Fitch dalam risetnya.

Akan tetapi pertumbuhan produksi masih mengalami tantangan dari faktor lingkungan. China, Malaysia dan Indonesia jadi negara yang rentan mengalami hambatan tersebut.

"PT Timah di Indonesia memfokuskan rencana ekspansinya pada pertambangan lepas pantai dan ini mendapat tentangan dari masyarakat setempat," ujar Fitch.

Sementara dari sisi permintaan, pertumbuhan pada tahun 2022 akan lebih lambat dibanding produksi. Diperkirakan akan mencapai 2% pada tahun ini menjadi 373.000 ton. Pandemi virus corona (Coronavirus Disease/Covid-19) di China jadi penghambat permintaan.

Pertumbuhan permintaan yang lebih lambat dibandingkan pertumbuhan produksi menyebabkan pasar timah dunia diperkirakan terjadi surplus pada tahun 2022. Tepatnya sebesar 45.000 ton.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/vap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Tarif Royalti Naik, Investasi ke Industri Timah Banyak Tertunda