RI Buka Keran Ekspor CPO, Harga CPO Naik Tipis!

Annisa Aflaha, CNBC Indonesia
Senin, 23/05/2022 10:22 WIB
Foto: Ilustrasi Kelapa Sawit (REUTERS/Luis Echeverria)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) naik di sesi pembukaan perdagangan pada hari ini, Senin (23/5/2022), setelah pemerintah Indonesia membuka kembali keran ekspor CPO hari ini. Lantas, bagaimana tren selanjutnya?

Mengacu pada data kepada Refinitiv, pukul 09:48 WIB harga CPO di banderol di level MYR 6.160/ton atau naik 0,83%.

Dengan begitu, harga CPO masih terkoreksi 4,08% dan anjlok 3,23% secara bulanan. Meskipun, tetap naik 53,07% secara tahunan.


Secara teknis, Wang Tao, Analis Komoditas Reuters, menilai bahwa harga CPO akan menguji titik resistance di MYR 6.354/ton, karena pemantulan dari titik terendah pada Jumat (20/5) di MYR 5.925/ton terlihat belum lengkap.

Pantulan tersebut mungkin berakhir di sekitar titik support di MYR 6.099/ton.

Sumber: Refinitiv

Hari ini, produsen utama CPO dunia yaitu Indonesia telah kembali membuka keran ekspor CPO dan produk turunannya, setelah pada 28 April 2022 pemerintah Indonesia sempat melarang ekspor CPO dan produk-produk turunannya termasuk RPO (red palm oil), RBD (refined, bleached, deodorized) palm olein, pome, dan used cooking oil. Kebijakan tersebut bertahan kurang lebih selama tiga pekan.

Pada Jumat lalu (20/5), Menteri Perekonomian Airlangga Hartanto mengatakan bahwa pemerintah Indonesia akan memberlakukan Kewajiban Pasar Domestik (Domestic Market Obligation/DMO) untuk memastikan 10 juta ton minyak goreng yang terdiri dari 8 juta ton minyak goreng dan ada ketersediaan pasokan cadangan sebesar 2 juta ton.

"Kemendag akan menentukan besaran DMO yang harus dipenuhi oleh masing-masing produsen dan mekanisme produksi dan distribusi minyak goreng ke masyarakat," kata Menko Perekonomian dalam pengarahan virtual.

Airlangga mengatakan larangan ekspor CPO telah membantu mengangkat persediaan minyak goreng bulanan menjadi 109% dari permintaan bulanan sebesar 33% di Maret dan menurunkan harga rata-rata minyak goreng curah dari Rp 19.800/liter menjadi Rp 17.000/liter per Kamis (19/5).

Sisi lainnya, pada Minggu (22/5), Menteri Komoditas Malaysia Zuraida Kamaruddin memberikan pernyataan bahwa negaranya optimis tidak akan kehilangan daya saing ketika Indonesia membuka kembali keran ekspor CPOnya hari ini. Dia juga menghimbau kepada petani kelapa sawit dan perusahaan perkebunan Malaysia untuk tidak terlalu khawatir.

Secara bulanan, sejak larangan ekspor CPO Indonesia diberlakukan, sekitar 300.000-325.000 ton minyak sawit yang berasal dari Indonesia ke India berhenti total dan telah terisi oleh pasokan dari Malaysia dan Thailand.

"Kebijakan Indonesia bisa menguntungkan Malaysia dan memungkinkan Malaysia menjadi pemasok dominan ke India," tambah Zuraida dikutip dari Reuters.

Dia juga menambahkan bahwa harga CPO dunia akan tetap pada tingkat yang tinggi karena ketidakpastian dalam produksi biji minyak utama seperti minyak biji bunga matahari dan minyak kedelai sebagai akibat dari geopolitik antara Rusia-Ukraina yang masih berlangsung dan krisis cuaca yang tidak menguntungkan di Amerika Selatan.

Melansir data AmSpec Agri Malaysia bahwa ekspor produk minyak sawit Malaysia periode 1-20 Mei naik 30,1% menjadi 794.527 ton dari 610.728 ton jika di bandingkan dengan bulan sebelumnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aaf/aaf)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Sinyal Lesunya Ekonomi RI, Kredit Perbankan Melambat Lagi