Dan Terjadi Lagi... Harga Emas Naik Tapi Turun Lagi

Hidayat Setiaji & Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
Kamis, 19/05/2022 14:53 WIB
Foto: Ilustrasi Perhiasan Emas (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas masih bergerak sangat volatile. Pada perdagangan Kamis (19/5/2022) pukul 14:30 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.814,59 per troy ons. Melemah 0,06%.

Secara keseluruhan, dalam sepekan, harga emas masih menguat 0,19% secara point to point. Namun, dalam sebulan, harga emas melemah 7,3%.


Matt Simpson dari City Index mengatakan fluktuasi harga emas dipengaruhi tarik menarik sejumlah faktor mulai dari penguatan dolar Amerika Serikat (AS), peningkatan yield surat utang pemerintah AS, lonjakan inflasi, serta perang Rusia-Ukraina.

"Kita lihat investor mulai kehilangan keyakinan mereka untuk berinvestasi di emas. Ini menjadi alasan mengapa investor memilih instrumen lain atau memilih cash daripada berinvestasi di emas," tutur Simpson, seperti dikutip Reuters.

 

Thorsten Polleit, kepala ekonom Degussa, mengatakan harga emas relatif murah karena investor mengabaikan adanya risiko resesi dan lebih fokus pada kenaikan suku bunga acuan The Fed. Market berekspektasi, suku bunga acuan Teh Fed akan berada di 3% pada akhir tahun ini, dari posisinya sekarang 0,75-1,0%.

Pasar juga meyakini The Fed akan menjaga ekonomi AS untuk tidak jatuh terlalu dalam atau resesi jika ekonomi Negara Paman Sam melemah. Sebagai catatan, emas biasanya menjadi pilihan jika kondisi ekonomi memburuk seperti saat resesi atau perang.

"Selama pasar percaya diri bahwa The Fed bisa menjaga keseimbangan antara kenaikan suku bunga dan pertumbuhan ekonomi maka emas tidak akan bisa naik tajam," tutur Polleit seperti dikutip Kitco.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(mae/mae)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Bukti Gonjang-ganjing Trump Bikin Bisnis Tambang Emas Melejit