
Wamen BUMN: BSI Bersiap Rights Issue Rp 5 T Tahun Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI akan melakukan rights issue pada triwulan ketiga 2022 ini. Target dana diharapkan mencapai Rp 5 triliun.
Hal ini disampaikan Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) II Kartika Wirjoatmodjo dalam wawancara dengan CNBC Indonesia, di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) beberapa waktu lalu.
Ia mengatakan ini untuk mendukung perkembangan perusahaan ke depan, menambah modal kerja perusahaan dan menjadikan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, salah satu pemegang saham penting, super majority.
"Kita melihat dengan pertumbuhan kredit yang cepat dan pemulihan masa Covid-19, pertumbuhan akan meningkat double digit, 18% mungkin lebih. Tentunya kita akan menyiapkan capital," katanya ke reporter CNBC Indonesia, Syarifah Rahma.
"Kita sudah menyiapkan sekitar Rp 5 triliun, kita akan lakukan rights issue, baik dari pemegang saham eksisting. Pemegang saham BSI ini kan dari Mandiri, BNI, BRI. Memang Mandiri kemungkinan akan meningkatkan kepemilikan. Kita akan menjadikan Mandiri sebagai super majority," tambahnya.
Menurutnya, BSI bercita-cita masuk ke level global. Untuk itu bank tersebut membutuhkan global partner.
"BSI, rasanya kalau sendiri dan tak ada partner, global partner, kecepatannya akan kurang. Nah jadi kita berpikir mungkin ke depan setelah rights issue ini nanti, mungkin ada juga corporate action untuk mencari global partner," jelasnya.
"Salah satu tujuan kita hadir di sini (Dubai) juga untuk bertemu dengan beberapa calon partner. Mungkin ada partner mau masuk secara strategis, untuk membantu juga mempercepat akses global finance-nya dari BSI ini."
"Step-nya seperti itu. Jadi step satu rights issue dulu. Jadi Mandiri akan jadi super majority ... step dua kita akan lakukan corporate action untuk mencari partner strategis," tambahnya.
Saat ini, Bank Mandiri memiliki porsi sebesar 50,83% di BSI. Sementara, BNI sebesar 24,8% dan BRI sebesar 17,25%.
Pada triwulan I-2022, BSI membukukan laba bersih mencapai Rp 987,68 miliar atau naik 33,18% secara year-on-year (YoY). BSI mencatatkan pembiayaan tumbuh 11,59% menjadi Rp 177,51 triliun sementara dana pihak ketiga (DPK) naik 16,07% menjadi Rp 238,53 triliun.
(vap/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Go Global, BSI Tancapkan Bisnis dan Penetrasi di Timur Tengah