CT Soal Allo Bank: Kami Tidak Bakar Duit, Tapi Cetak Duit

CNBC Indonesia, CNBC Indonesia
19 May 2022 14:20
Penukaran tiket Allo Bank Festival di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (19/5/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Penukaran tiket Allo Bank Festival di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (19/5/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indoensia - Sudah menjadi tabiat perusahaan digital bakar duit demi meningkatkan loyalitas dalam ekosistem. Tapi, lain halnya dengan ekosistem PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI).

Ultimate Shareholder Allo Bank Chairul Tanjung mengatakan, ekosistem Allo Bank harus segera mencetak keuntungan. "Kami beda, bukan digital yang bakar duit, tapi cetak duit," ujarnya, Kamis (19/5/2022).

Target itu sejalan dengan strategi online to offline alias O2O dalam ekosistem Allo Bank. Strategi ini menurut CT, sapaan akrab Chairul Tanjung, adalah sebuah keniscayaan jika melihat perkembangan saat ini.

Sebab, selama tidak ada barang dan jasa, perusahaan online tidak ada keuntungan karena harus ambil barang dan jasa dari orang lain. Pada saat yang sama, ada perusahaan saingan yang bakar uang jadi harga lebih murah. Tapi, kalau ini dilakukan terus menerus akan merugi.

"Kalau nggak untung, pasar akan melakukan penghukuman kepada perusahaan digital," kata CT.

Optimisme perolehan keuntungan itu juga mempertimbangkan rekan bisnis yang ada di dalam ekosistem Allo Bank. Sejumlah nama besar ada di sini.

Selain PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), ada AlloFresh, Frab, Traveloka, Indogrosir, Superindo hingga Indomaret. Integrasi bisnis dari para mitra ditu ditargetkan bisa dimulai tahun ini.


(dhf/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ada Indomaret, Grab Hingga Traveloka di Ekosistem Allo Bank

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular