
Efek Lockdown China Masih Kerasa, Harga Timah Drop

Jakarta, CNBC Indonesia - Persediaan timah di gudang turun 25 ton kemarin. Namun tetap bertahan di level tertinggi tahun ini yang membuat harga timah dunia tertekan.
Pada hari Rabu (18/5/2022) pukul 15.30 WIB harga timah dunia tercatat US$ 33.885/ton, turun 0,53% dibandingkan harga penutupan kemarin.
Persediaan timah di gudang yang dipantau bursa logam London (LME) melonjak sejak awal tahun ini. Per 17 Mei, stok timah di gudang tercatat 3.120 ton. Jumlah tersebut naik 1.100 ton atau 54,5% point-to-point(ptp) sejak awal tahun ini.
Persediaan rata-rata timah pada bulan Mei pun mencapai 3.092 ton. Jumlah ini naik 414 ton dari bulan April sebesar 2.678 ton.
Persediaan yang menumpuk di gudang karena permintaan yang lemah. Diakibatkan oleh pembatasan aktivitas di China. Strategi nol Covid-19 di China dan lockdown sangat berdampak pada rantai pasokan timah dunia.
Pasalnya, China adalah konsumen timah terbesar di dunia dengan konsumsi 216.200 ton pada tahun lalu, melansir Statista.
Di sisi lain, pasokan timah dari Indonesia kembali memenuhi pasar di tengah permintaan yang masih lesu.
Indonesia mengekspor 9.243,57 ton timah pada April. Jumlah tersebut naik 31,91% dibanding periode yang sama pada tahun lalu (year-on-year/yoy) menurut data Kementerian Perdagangan. Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, ekspor timah naik 38,5% month-to-month/mtm).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasokan Bakal Makin Ketat, Harga Timah Melesat