Harga Minyak Diramal US$140/bl, Saatnya Harga Pertalite Naik?

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
18 May 2022 16:35
Pengendara motor mengatre untuk mengisi bahan bakar Pertalite di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) kawasan Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (17/9/2020). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Pengendara motor mengatre untuk mengisi bahan bakar Pertalite di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) kawasan Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (17/9/2020). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Sesuai Keputusan Menteri ESDM Nomor 37.K/HK.02/MEM.M/2022, dinyatakan bahwa wilayah penugasan penyediaan dan pendistribusian JBKP meliputi seluruh wilayah NKRI. Adapun harga eceran JBKP untuk jenis bensin RON 90 (Pertalite) di titik serah, setiap liternya ditetapkan sebesar Rp 7.650, sudah termasuk PPN dan PBBKB. Padahal harga keekonomian Pertalite saat ini menembus level Rp 13.000 per liter.

Artinya ada selisih Rp 5.350 per liter. Dengan kuota Pertalite menjadi 28,05 juta kiloliter (KL), maka harus subsidi Pertalite bisa mencapai Rp 150,07 triliun rupiah.

Jika harga minyak kemudian terus naik dan mengerek harga keekonomian Pertalite, maka beban akan semakin besar. Pertamina harus menangung beban dari tingginya harga minyak. Sebab Pertamina harus membeli minyak mentah setiap hari, namun Pemerintah barus bisa membabayarnya beberapa tahun kemudian.

Jika masalah tersebut tidak teratasi ada potensi terkena shortage of cash yang bisa berimbas pada pengadaan pasokan bbm.

Belum lagi beban pembiayaan yang mungkin membengkak karena untuk pengadaan dan pendistribusian bbm Pertamina berasal dari pinjaman. Ditambah nilai dolar saat ini sedang tinggi, sehingga bisa utang akan semakin mahal.

Menurut Direktur Eksekutif ReforMiner Institute, Komaidi Notonegoro, penggunaan formula yang tepat akan menghasilkan harga JBKP yang sesuai dengan keekonomian. "Untuk harganya saya kira tidak jauh dengan harga pesaing untuk RON yang sama," ujarnya.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif sebelumnya buka suara atas rencana kenaikan harga BBM Pertalite itu. Saat ini pihaknya masih melihat perkembangan sehingga rencana kenaikan harga Pertalite itu belum dijalankan. "Belum ada (kenaikkan harga), masih liat perkembangan jadi belum ada rencana," terang Menteri Arifin di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (13/5/2022).

TIM RISET CNBC INDONESIA

 

(ras)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular