Top Gainers-Losers

KOBX-BELL Jadi yang Tercuan, ARTO-EMTK Boncos dan ARB Lagi

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
18 May 2022 07:50
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Selain beberapa saham yang berhasil masuk ke jajaran top gainers kemarin, ada juga beberapa saham yang masuk ke jajaran top losers, di mana dua di antaranya merupakan saham berkapitalisasi pasar besar (big cap). Berikut 10 saham top losers pada perdagangan Selasa kemarin.

Saham Top Losers

Di posisi pertama terdapat saham emiten semen yakni PT Cemindo Gemilang Tbk (CMNT) yang ditutup ambruk 6,99% ke level harga Rp 865/saham. Saham CMNT pun terkena level auto rejection bawah (ARB) kemarin.

Nilai transaksi saham CMNT kemarin mencapai Rp 9,84 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 11,12 juta lembar saham. Investor asing melepas saham CMNT sebesar Rp 3,6 miliar di pasar reguler.

Kinerja CMNT pada tahun 2021 terbilang kurang menggembirakan, di mana laba bersih perseroan anjlok 52,9% menjadi Rp 221,54 miliar, dari sebelumnya sebesar Rp 471,34 miliar pada tahun 2020.

Selain itu, terdapat pula saham emiten bank mini yakni PT Bank Bumi Arta Tbk (BNBA), yang harganya ambles hingga 6,98% ke posisi harga Rp 1.600/saham. Saham BNBA juga terkena batas ARB-nya kemarin.

Nilai transaksi saham BNBA pada Selasa kemarin mencapai Rp 3,66 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 2,17 juta lembar saham. Asing mengoleksi saham BNBA sebesar Rp 9,99 juta di pasar reguler.

Selain itu, ada dua saham big cap yang masuk ke jajaran top losers kemarin, yakni saham emiten bank digital PT Bank Jago Tbk (ARTO) dan saham emiten teknologi & media PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK).

Saham ARTO kembali masuk ke jajaran top losers kemarin, di mana harganya ambrol 6,75% ke level Rp 7.600/saham. Saham ARTO makin menjauhi level psikologisnya di kisaran Rp 10.000.

Nilai transaksi saham ARTO pada Selasa kemarin mencapai Rp 46 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 6,05 juta lembar saham. Asing melego saham ARTO sebesar Rp 6,48 juta di pasar reguler.

Sedangkan saham EMTK ditutup drop 6,73% ke level Rp 2.080/saham. Nilai transaksi saham EMTK kemarin mencapai Rp 156,46 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 75,22 juta lembar saham. Asing juga melego saham EMTK sebesar Rp 8,12 juta di pasar reguler.

Kembali ke saham ARTO, harganya kembali ambles dan memperpanjang pencatatan kinerja sahamnya yang buruk sejak pekan lalu.

Dalam sepekan terakhir saja, harganya sudah ambruk hingga 29,95%. Jika dilihat dari harga penutupan tertinggi enam bulan terakhir, saham ARTO telah kehilangan setengah dari kapitalisasi pasarnya.

Sementara itu di saham EMTK, dalam beberapa hari terakhir saham EMTK ditutup menyentuh batas ARB, dengan lima dari enam hari masing-masing terkoreksi lebih dari 6,5%.

Sejak bursa kembali dibuka pasca libur panjang Lebaran, saham EMTK terdepresiasi lebih dari 30%, dengan kapitalisasi pasar saat ini tercatat di angka Rp 127,38 triliun.

Meski demikian, kondisi buruk saham EMTK baru-baru ini berbanding terbalik dengan kinerja keuangan EMTK sepanjang tahun 2021 yang baru dilaporkan 26 April lalu.

Tahun lalu, EMTK mencatatkan peningkatan pendapatan dan laba bersih. Top line perusahaan mengalami ekspansi 7,57% menjadi Rp 12,84 triliun dari semula Rp 11,93 triliun di 2020.

Sedangkan kinerja bottom line meroket hingga 175% secara tahunan menjadi Rp 5,65 triliun, dari semula Rp 2,05 triliun.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(chd/vap)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular