Tidak Ada Gelombang Penundaan IPO Akibat Kejatuhan IHSG

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
17 May 2022 18:50
Suasana Bursa Efek Indonesia (BEI).  (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Suasana Bursa Efek Indonesia (BEI). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) memastikan tidak ada gelombang penundaan initial public offering (IPO) akibat kejatuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terjadi sepanjag pekan lalu.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna menyebut, hingga 10 Mei 2022, terdapat 38 perusahaan yang berada dalam pipeline pencatatan saham. Sampai saat ini, perusahaan yang berada pada pipeline pencatatan saham bursa tersebut merupakan perusahaan yang masih dalam proses IPO dan sesuai jadwal.

"Berdasarkan catatan kami sampai dengan tanggal 13 Mei 2022, dibandingkan periode yang sama tahun 2021 yang lalu, jumlah perusahaan yang melakukan penundaan IPO relatif berkurang. Kami berharap seluruh perusahaan yang berada pada pipeline pencatatan saham, dapat segera mencatatkan sahamnya di bursa," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna Setya, kepada awak media, Selasa (17/5/2022).

Menurutnya, perusahaan yang telah merencanakan IPO dan telah menyampaikan dokumen pernyataan pendaftaran maupun permohonan pencatatan tentunya telah merencanakan rencana tersebut dengan matang. "Kami berharap, perusahaan yang berencana IPO dapat merealisasikannya sesuai rencana," imbuh Nyoman.

Penundaan IPO memang bisa saja terjadi. Penundaan ini dapat disebabkan berbagai faktor, baik faktor internal perusahaan maupun faktor eksternal perusahaan.

Faktor eksternal perusahaan diantaranya adalah kondisi pasar modal yang kurang kondusif, perubahan peraturan, dan lain-lain. Sedangkan faktor internal perusahaan misalnya perusahaan memperoleh investor strategis yang dapat mempengaruhi kebijakan perusahaan, restrukturisasi grup perusahaan.

Namun, situasi saat ini berbeda. "Kalau memang ada yang menunda, tidak kami masukkan pipeline, jadi semua masih on schedule," tegas Nyoman.

"Dalam hal kondisi ekonomi maupun pasar modal sudah relatif kondusif, kami memperkirakan perusahaan-perusahaan tersebut dapat menyampaikan kembali permohonan pencatatan kepada bursa," harap Nyoman.

Adapun hingga 17 Mei 2022, terdapat 20 emiten baru melantai di BEI. Emiten furnitur online PT Oscar Mitra Sukses Sejahtera Tbk (OLIV) atau Oscar Living resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan menjadi emiten ke-20 tahun ini.


(RCI/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular