Permintaan Lesu, Harga Nikel Turun

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
17 May 2022 16:08
Trucks load raw nickel near Sorowako, Indonesia's Sulawesi island, January 8, 2014. REUTERS/Yusuf Ahmad
Foto: REUTERS/Yusuf Ahmad

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga nikel dunia diperkirakan masih akan tertekan dalam jangka pendek meskipun persediaan di gudang berada di level terendah. Lesunya permintaan jadi penyebab.

Pada Selasa (17/5/2022) pukul 15:30 WIB harga nikel dunia tercatat US$ 26.410/ton, turun 0,52% dibandingkan harga penutupan kemarin.

Per 16 Mei 2022 persediaan di gudang bursa logam London (LME) tercatat 73.128 ton, turun 28,23% point-to-point (ptp) sejak awal tahun. Meski persediaan nikel rendah, namun permintaan yang masih lemah akibat lockdown di China membebani laju nikel.

Rumah penelitian Antaike mengatakan lockdown di China menekan konsumsi logam mineral, terutama nikel. Penyebabnya adalah produsen baterai kendaraan listrik mulai memotong bahkan menghentikan produksi.

Persediaan nikel di gudang saat ini memang rendah.Namun dalam beberapa pekan terakhir stabil di US$ 72.000-74.000 ton. Tren turun pun mulai terhenti. Ini jadi indikasi betapa lemahnya permintaan nikel, bahkan saat persediaan di gudang sedikit.

Ekspor nikel Indonesia, produsen nikel terbesar di dunia, turun pada bulan April mengindikasikan permintaan yang melemah.

Kepala BPS Margo Yuwono menyebut, penurunan nilai ekspor produk nikel tersebut juga dipicu adanya penurunan ekspor nikel dari sisi volume yakni turun 55,37% menjadi 29,9 ribu ton pada April 2022.

"Untuk nikel secara nilai tercatat US$ 357,4 juta, turun 37,25%. Sedangkan untuk volume month to month (mtm) turun 55,37% atau volume tercatat 29,9 ribu ton. Untuk nikel, baik volume dan nilai di April month to month menurun," paparnya saat konferensi pers, Selasa (17/05/2022).

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Nasib Nikel Dunia Ada di Tangan Indonesia!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular