Balas Dendam! IHSG Sukses Hijau, tapi Belum ke 7.000

Putra, CNBC Indonesia
17 May 2022 15:23
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (9/5/2022). (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Foto: Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (9/5/2022). (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,70% di level 6.644,47 mengawali perdagangan pekan ini, Selasa (17/5/2022). IHSG sukses menghijau setelah pekan lalu terkoreksi 5 hari beruntun.

IHSG konsisten bergerak di zona hijau, meski sempat terlempar sedikit ke zona merah di awal-awal perdagangan. IHSG bergerak di rentang 6.574,14 - 6.703,05.

Asing terpantau mulai masuk ke pasar saham dengan net buy Rp 165 miliar di seluruh pasar dengan nilai transaksi total mencapai Rp 16,1 triliun.

Saham BBRI dan KLBF menjadi yang paling banyak diborong dengan net buy Rp 353 miliar dan Rp 168 miliar.

Sedangkan saham TLKM dan BBCA menjadi yang paling banyak dilepas asing dengan net sell Rp 201 miliar dan Rp 194 miliar.

Kemarin pasar tutup memperingati hari raya Waisak. Memang cukup banyak periode libur di bulan Mei ini.

IHSG ditutup di level 7.228,91 tepat pada perdagangan terakhir sebelum libur panjang hari raya Idul Fitri tahun 2022.

Namun pada Jumat (13/5/2022), IHSG berakhir di bawah level psikologis 6.600 atau tepatnya di 6.597,99. Dalam sepekan ini IHSG sudah ambles 8,73% dan menyisakan return sejak awal tahun tersisa 0,25% padahal sebelumnya mencapai hampir 10%.

Untuk pekan depan ada beberapa sentimen yang patut dicermati oleh investor. Pasar keuangan sudah anjlok signifikan pekan ini. Ada harapan bahwa minggu depan pasar akan mengalami rebound.

Di akhir perdagangan pekan lalu, , ketiga indeks saham acuan Wall Street juga kompak menguat. Indeks Dow Jones naik 1,47%. Sementara itu indeks S&P 500 naik 2,39%.

Namun semalam, Wall Street kembali variatif. Hanya Dow Jones yang selamat dari koreksi dengan apresiasi tipis 0,08%. Sementara itu S&P 500 dan Nasdaq Composite melemah masing-masing 0,39% dan 1,2%.

Dari dalam negeri, katalis positif datang dari rilis data neraca dagang Indonesia bulan April 2022. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekspor Indonesia mengalami kenaikan sampai 48% dibanding April tahun lalu.

Sementara itu, impor mengalami kenaikan yang tajam mencapai 22% dibanding bulan April tahun lalu.

Neraca perdagangan Indonesia April 2022 mengalami surplus US$7,56 miliar terutama berasal dari sektor nonmigas sebesar US$9,94 miliar. Sementara di sektor migas terjadi defisit US$2,38 miliar.

Perlu diketahui ini merupakan surplus 24 bulan beruntun dan menjadi rekor tertinggi dalam sepanjang sejarah.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular