
Masih Hijau Sih, Tapi Kayaknya IHSG Sudah Gak Kuat Naik!

Jakarta, CNBCÂ Indonesia -Â Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,75% di level 6.647,69 pada sesi I perdagangan Selasa (17/5/2022).
IHSG konsisten bergerak di zona hijau di sesi I. Sempat berada di level terendah 6.574,14, IHSG juga sempat tembus level tertinggi intraday di 6.703,05.
Asing yang sebelumnya net sell, hari ini asing net buy Rp 89,27 miliar di seluruh pasar. Mayoritas bursa saham Asia juga bergerak menguat pada perdagangan hari ini.
Indeks Hang Seng Hong Kong memimpin apresiasi dengan penguatan mencapai 2,34%.
Nilai ekspor bulan April 2022 mencapai US$ 27,32 miliar atau naik 47,76% secara year on year (yoy). Sedangkan nilai impor mencapai US$ 19,76 miliar atau naik 88,48% yoy.
Neraca dagang April 2022 tercatat surplus mencapai US$ 7,56 miliar. Surplus transaksi berjalan lebih tinggi dari bulan Maret 2022 meski ada larangan ekspor CPO dan produk turunannya untuk stabilisasi minyak goreng.
Kabar surplus neraca dagang yang masih berlanjut juga menjadi katalis positif lain untuk kinerja IHSG hari ini.
Analisis Teknikal
![]() Teknikal |
Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu jam (hourly) dan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).
Jika melihat level penutupan IHSG sesi I dan indikator BB, tampak bahwa indeks mencoba mendekati level resisten terdekatnya di 6.684.
Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.
Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.
Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.
RSI IHSG sudah keluar dari zona oversold dan terakhir berada di 39,66. Kenaikan RSI dari zona oversold mengindikasikan adanya penguatan momentum beli.
Untuk sesi II, IHSG masih akan bergerak di rentang 6.600 hingga 6.700 terlebih dahulu.
Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000