
Transformasi Digital Bikin Kinerja BRI Menyala

Jakarta, CNBC Indonesia - Pengembangan teknologi digital PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) tercatat menuai keberhasilan. Hal tersebut terlihat dari pengguna aplikasi BRImo di 2021 yang mengalami pertumbuhan pesat sekitar 56,4% year-on-year (yoy) menjadi 14,2 juta dari 9,1 juta pada 2020.
Kemudian jumlah transaksi meningkat sekitar 66,2% yoy dari 766 juta transaksi pada 2020 menjadi 1,27 miliar transaksi pada 2021. Adapun untuk nilai transaksi melalui BRImo pada 2021 mencapai Rp 1.345 triliun atau meningkat 581,1% yoy dari Rp 197 triliun pada 2020.
Sehingga tidak heran, pencapaian BBRI sangat mengesankan belakangan ini. Tidak tanggung-tanggung, di kuartal I-2022, laba konsolidasi BBRI mencapai Rp 12,22 triliun atau tumbuh sebesar 78,13% year on year. Sementara untuk aset tercatat mencapai Rp 1.650,28 triliun atau tumbuh 8,99% yoy.
CEO BRI Group Sunarso mengatakan, kunci keberhasilan pihaknya sejauh ini tidak lepas dari beberapa hal, salah satunya transformasi digital. Menurutnya perseroan akan terus memacu transformasi digital untuk mencapai visi besar sebagai The Most Valuable Banking Group in Southeast Asia and Champion of Financial Inclusion.
"Di tengah kondisi yang semakin menantang, BRI terus melakukan inovasi untuk membuat produk layanan yang dapat menjawab kebutuhan pasar dan perkembangan di era digital. Pencapaian ini juga mendorong BRI untuk terus memberikan layanan terbaik bagi nasabah," terangnya.
Berkat keberhasilan tersebut, BBRI sempat menyabet beberapa penghargaan di Digital Technology (DIGITECH) Awards 2022.
Seperti The Best Transformation & Digital Innovation in Retail & Micro Banking Industries, The Best IT Planning & Project Portfolio in Retail & Micro Banking Industries, dan The Best Digital Readiness For G20 In Retail & Micro Banking Industries. Sedangkan satu penghargaan lainnya diraih oleh Sunarso sebagai The Best CEO for Corporate Digital Transformation.
BBRI juga memiliki teknologi khas. Perseroan telah membangun teknologi secara mandiri dan tidak hanya menggunakan vendor seperti produk BRISPOT yang merupakan aplikasi pengajuan kredit dan ada juga AgenBRILink. Sehingga tidak berlebihan bila mengandaikan BRI sebagai perusahaan teknologi yang memiliki lisensi bank.
BRISPOT telah meningkatkan produktivitas dan efisiensi perseroan, karena di dalamnya melibatkan 100.000 lebih loan officers dan approvers. Dengan didukung lebih dari 140 fitur, produk ini sangat membantu segmen mikro, kecil, maupun konsumer.
Di samping itu, AgenBRILink juga diperkuat oleh lebih dari 500.000 agen di seluruh Indonesia. Jumlah transaksi melalui AgenBRILink pada 2021 mencapai 928 juta, meningkat 27,5% yoy dari 728 juta transaksi pada 2020.
Nilai transaksi AgenBRILink pada 2021 naik sekitar 35,6% yoy menjadi Rp 1.143 triliun dari Rp 843 triliun pada 2020. Adapun fee income pada 2021 telah mencapai Rp 1,19 triliun atau naik 3% yoy dari Rp 1,15 triliun pada 2020.
Keberhasilan transformasi digital ini pun berpengaruh pada talent yang dimiliki oleh BRI.
Talent BRI semakin terdigitalisasi di unit teknologi maupun di sisi SDM bisnis. Oleh karena itu, mindset perlu digeser ke arah digital yang perubahannya sangat dinamis. Manajemen BRI percaya talent digital juga harus memiliki agility, kecepatan, dengan daya kreatif tinggi. Hal ini diiringi dengan literasi dan validasi data.
Dengan masifnya digitalisasi, perseroan membangun lingkungan yang bernama project to product, yakni IT tidak sekadar menjadi komponen pendukung. Perseroan pun dinilai selalu siap mulai dari planning, forward looking hingga sensing akan apa saja yang tengah menjadi tren.
Peneliti Center of Innovation and Digital Economy Indef Nailul Huda mengungkapkan transformasi digital memang mau tidak mau harus dilakukan oleh perusahaan untuk bisa bersaing, termasuk di bidang perbankan.
Perbankan saat ini sudah berlomba-lomba untuk melakukan transformasi digital terlebih juga muncul bank digital.
"Sehingga transformasi digital menjadi agenda wajib industri perbankan," jelasnya.
Terkait keberhasilan BRI yang berhasil membukukan kinerja positif, menurutnya sejalan dengan pemulihan ekonomi yang berjalan dengan baik seiring adanya pelonggaran aktivitas masyarakat. Selain itu ada pertumbuhan penyaluran kredit yang cukup positif dari industri perbankan, termasuk dari BRI. Bahkan pertumbuhan kredit BRI lebih tinggi dibandingkan nasional.
"BRI mampu mengambil momentum tersebut, terlebih dari sektor UMKM juga sembuhnya bisa lebih cepat" terangnya.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Transformasi Digital Sukses, BRI Borong 4 Penghargaan