
Gegara Terra LUNA, Investor Kripto Lain Juga Pada Boncos

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga token kripto berguguran di sepanjang pekan ini. Tercatat harga dua mata uang kripto dengan market cap terbesar yaitu Bitcoin dan Ethereum drop masing-masing 14% dan 20% selama sepekan.
Harga Bitcoin bahkan terlempar dari level psikologis US$ 30.000/BTC. Terakhir satu Bitcoin dihargai US$ 29.778/BTC. Nilai tersebut setara dengan Rp 431.781.000/BTC dengan nilai kurs rupiah asumsi Rp 14.500/US$. Bahkan awal pekan BTC sempat ambruk ke level US$ 26.000an per koin.
Anjloknya harga Bitcoin menyusul skandal besar di pasar kripto yang melibatkan dua koin yaitu Terra dan LUNA.
Terra atau UST merupakan stablecoin. Artinya pihak yang menciptakan koin ini berjanji akan membuat harga tokennya stabil di kisaran US$ 1. Namun harga stablecoin anjlok dan membuat sister coinnya yaitu LUNA juga kehilangan 99,9% dari nilai pasarnya.
Sebagai informasi, saat diterbitkan pertama kali nilainya US$ 0,8 per koin dan sempat mencapai harga tertinggi sepanjang masa sebesar US$ 119,55 per koin pada April lalu. Bahkan pernah menjadi salah satu aset kripto dengan kapitalisasi pasar besar senilai US$ 40 miliar.
Terra LUNA punya peran yang vital untuk menstabilkan harga dari stablecoin Terra dan mengurangi volatilitas pasar. Saat stablecoin turun sedikit maka Terra LUNA akan dibakar sebagai cara harga bisa stabil.
Terra menjadi satu-satunya stablecoin berkapitalisasi pasar jumbo yang tidak memiliki aset yang mem-backingnya seperti stablecoin lain dan hanya bergantung pada arbitrase pasar.
Do Kwon, pencipta koin, berusaha memperbaiki keadaan berupaya mengembalikan TerraUSD ke harga target US$ 1. Caranya meningkatkan tingkat pencetakan LUNA baru per hari.
"Saya mengerti bahwa 72 jam terakhir sangat sulit bagi Anda semua - ketahuilah bahwa saya bertekad untuk bekerja dengan Anda semua untuk mengatasi krisis ini, dan kami akan membangun jalan keluar dari ini," ungkapnya seperti dikutip dari CNBC International.
Investor mengharapkan suntikan modal baru dengan tujuan mendorong proyek. Pendukung TerraUSD bahkan dilaporkan berupaya mengumpulkan lebih dari US$ 1 miliar dalam pendanaan.
Namun, kepala internasional pertukaran kripto Luno, Vijay Ayyar mengatakan pengumuman Do Kwon tidak membuat peningkatan kepercayaan terjadi pada investor.
"Mereka membiarkan sistemnya kehabisan tenaga dengan harapan investor akan masuk kembali ketika pasokan TerraUSD yang 'berlebihan' telah habis," kata Ayyar.
Do Kwon diketahui mengumpulkan Bitcoin senilai miliaran dolar dalam Luna Foundation Guard miliknya. Dengan tujuan mendukung TerraUSD saat waktu krisis.
Ketakutannya, saat ini Do Kwon akan membuang Bitcoin ke pasar dan justru menghasilkan aksi jual yang lebih besar sehingga membuat harga Bitcoin semakin tergerus.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 5 Crypto Paling Cuan Sepekan, Punya Kamu Ada?