Harga Anjlok 20%! Perak Jadi 'Unsafe Haven'...

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Jumat, 13/05/2022 09:40 WIB
Foto: Ilustrasi Perhiasan Perak (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perak mencoba bangkit pada perdagangan akhir pekan hari ini. Namun, tetap berada dalam tren bearish.

Pada Jumat (13/5/2022) pukul 08:15 WIB harga perak di pasar spot tercatat US$ 20,84/ons, naik 0,86% dibandingkan harga penutupan kemarin.


Label safe haven tampaknya tidak mampu menyelamatkan perak dari kejatuhan meskipun inflasi tetap panas. Harga perak pun telah turun 20% point-to-point (ptp) dalam waktu sebulan.

Dolar jadi musuh perak yang perkasa. Kemarin perak dibuat tak berdaya, jatuh 4,15% dalam semalam. Membuatnya bertengger di level terendah dalam dua tahun.

Indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, menguat 0,87% ke level 104,750 pada perdagangan kemarin. Melewati rekor tertingginya sejak dua dasawarsa pada Senin (9/5/2022) di level 104,49.

Perak akan makin mahal bagi pemegang mata uang lainnya karena dibanderol dengan greenback.

Di sisi lain, yield surat utang pemerintah AS kembali menanjak. Pada hari ini, Kamis (12/5/2022), yield naik ke level 2,89%.

Perak sejatinya sebagai aset lindung inflasi tetapi sang logam mulia juga rentan terhadap pergerakan yield surat utang pemerintah AS karena tidak menawarkan imbal hasil.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Putar Otak Bisnis Komoditas Andalan RI Lawan Efek Trump