Harga Anjlok 20%! Perak Jadi 'Unsafe Haven'...

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
13 May 2022 09:40
Petugas menunjukkan cincin perak di pasar mas Cikini, Senin, 22/11. Harga perak dunia turun pada perdagangan ini di tengah kebimbangan antara potensi inflasi yang lebih tinggi dan sikap The Fed yang menahan suku bunga. Harga perak di pasar spot tercatat US$ 15,0200/troy ons, turun 0,12% . Pantauan CNBC Indonesia di lokasi. Harga perak terpantau stabil Di toko Bukit Mas, harga perak dijual per-ring seharga Rp700 ribu. Di Toko Yossi berlian perak dijual per gram seharga Rp200 ribu.  (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Perhiasan Perak (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perak mencoba bangkit pada perdagangan akhir pekan hari ini. Namun, tetap berada dalam tren bearish.

Pada Jumat (13/5/2022) pukul 08:15 WIB harga perak di pasar spot tercatat US$ 20,84/ons, naik 0,86% dibandingkan harga penutupan kemarin.

Label safe haven tampaknya tidak mampu menyelamatkan perak dari kejatuhan meskipun inflasi tetap panas. Harga perak pun telah turun 20% point-to-point (ptp) dalam waktu sebulan.

Dolar jadi musuh perak yang perkasa. Kemarin perak dibuat tak berdaya, jatuh 4,15% dalam semalam. Membuatnya bertengger di level terendah dalam dua tahun.

Indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, menguat 0,87% ke level 104,750 pada perdagangan kemarin. Melewati rekor tertingginya sejak dua dasawarsa pada Senin (9/5/2022) di level 104,49.

Perak akan makin mahal bagi pemegang mata uang lainnya karena dibanderol dengan greenback.

Di sisi lain, yield surat utang pemerintah AS kembali menanjak. Pada hari ini, Kamis (12/5/2022), yield naik ke level 2,89%.

Perak sejatinya sebagai aset lindung inflasi tetapi sang logam mulia juga rentan terhadap pergerakan yield surat utang pemerintah AS karena tidak menawarkan imbal hasil.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rapat The Fed Tinggal Hitungan Jam, Harga Perak Datar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular