Breaking News: Ambruk! Harga Timah Jatuh 6%

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Kamis, 12/05/2022 13:46 WIB
Foto: Tambang PT Timah di Pemali, Pulau Bangka (REUTERS/Fransiska Nangoy)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga timah dunia jatuh 6% pada perdagangan siang hari ini. Tingginya persediaan di gudang jadi indikasi pasokan yang berlebih di pasar.

Pada Kamis (12/5/2022) pukul 13:11 WIB harga timah dunia acuan bursa logam London (LME) tercatat 33.605/ton. Turun 6,07% dibandingkan harga penutupan kemarin, terendah sejak 7 bulan lalu.


Persediaan timah di gudang yang dipantau bursa logam London (LME) melonjak sejak awal tahun ini. Per 11 Mei, stok timah di gudang tercatat 3.110 ton. Jumlah tersebut naik 1.090 ton atau 54% point-to-point (ptp) sejak awal tahun ini.

Persediaan rata-rata timah pada bulan Mei pun mencapai 3.074 ton. Jumlah ini naik 396 ton dari rerata bulan April sebesar 2.678 ton.

Pembatasan aktivitas di China akan membatasi permintaan dari konsumen timah terbesar di dunia tersebut. Strategi nol Covid-19 di China dan lockdown sangat berdampak pada rantai pasokan timah dunia.

Pasalnya, China adalah konsumen timah terbesar di dunia dengan konsumsi 216.200 ton pada tahun lalu, melansir Statista. Saat permintaan mandek, sisi penawaran meningkat menyebabkan pasokan di pasar menumpuk.

Ekspor timah Indonesia pada bulan Maret 2022 naik melesat 10,45% dibandingkan tahun 2021 (year-on-year/yoy) menjadi 6.674,91 ton. Pencapaian ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan bulan Januari, di mana ekspor mencapai 1.216,44 ton.

Sementara MSC, produsen asal Malaysia, mengharapkan untuk mengoperasikan pabrik peleburan Pulau Indah yang baru dan modern pada awal 2022. Ini akan menggantikan pabrik peleburan yang tidak efisien di Butterworth.

Pabrik Pulau Indah memiliki kapasitas 50% lebih besar dari Butterworth dan dilengkapi dengan teknologi peleburan mutakhir dari tungku tombak terendam atas yang menghemat biaya sebesar 30%. Hal ini akan memungkinkan peningkatan yang signifikan produksi.

TIM RISET CNBC INDONESIA

 


(ras/ras)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Tarif Royalti Naik, Investasi ke Industri Timah Banyak Tertunda